Berwisata Dan Menambah Wawasan Sejarah Benteng Vredeburg

Tempat Wisata Sejarah Jogja Benteng Vredeburg

Museum Vredeburg ini Terletak di Jalan Ahmad Yani No. 6,museum ini menjadi salah satu destinasi tujuan wisata di Kota Yogyakarta yang sangat sayang bila dilewatkan. Benteng tersebut berdekatan dengan Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat dan Jalan Malioboro. Benteng  ini merupakan peninggalan Kolonial Belanda di dalam upaya untuk melindungi rumah Residen Belanda dan koloni/ pemukiman orang-orang Belanda dari serangan meriam Keraton Yogyakarta. Sebelum berdirinya Benteng Vredeburg, pada tahun 1761 tepat di tempat ini adalah sebuah parit untuk berlindung bagi tentara Belanda yang lebih terkenal dengan sebutan Rusten Burg.

Awal Mula Pendirian Benteng Vredeburg

Di tahun 1760, Sri Sultan Hamengkubuwono I membangun Benteng Vredeburg atas keinginan Belanda. Pembangunan Benteng tersebut dengan tujuan untuk menjaga perdamaian antara kedua belah pihak. Namun usut punya usut sebenarnya benteng ini dibangun untuk tempat  pertahanan Belanda bilamana sewaktu – waktu terjadi penyerangan karena jarak Keraton Yogyakarta dengan Benteng Vredeburg adalah jarak selemparan meriam dan untuk mempermudah Belanda pada saat memantau gerak-gerik apapun yang dilakukan oleh orang – orang keraton. Pada saat pembangunannya, Benteng Vredeburg mempunyai arsitektur sederhana, benteng tersebut mempunyai bentuk bujur sangkar dengan bastion di setiap sudut-sudutnya. Nama bastion-bastion tersebut yaitu Jaya wisesa (barat laut), Jaya purusa (timur laut), Jaya prakosaningprang (barat daya), dan Jaya prayitna (tenggara).

Frans Haak di tahun 1765 merubah arsitektur dan bentuk bangunan benteng tersebut dengan menjiplak arsiktektur benteng yang terdapat di Eropa. salah satunya dengan membangun parit di dalam benteng yang mengintari benteng dan memperlebar tembok yang memungkinkan prajurit bisa berjaga-jaga diatas serta menembak dari tempat tersebut dan adanya menara pengawas di tiap-tiap sudut dari tembok tersebut. benteng tersebut Sampai saat ini masih bisa disaksikan.

Penggunaan Benteng Vredeburg

Di Jaman Dahulu benteng tersebut digunakan untuk tempat penahanan para pemimpin – pemimpin di daerah Yogyakarta yang berani menentang terhadap pemerintahan Belanda dan setelah itu diasingkan ke luar Jawa. Tempat tersebut juga dijadikan tempat untuk perancangan strategi oleh Danurejo IV untuk menangkap Pangeran Diponegoro,yang merupakan putra tertua dari Sultan Hamengkubuwono III yang menentang Belanda.

Di tahun 1769 hingga 1787, Gubenur Belanda yang memerintah yakini W.H Ossenberg memberi usulan agar membuat permanen Benteng Vredeburg dengan alasan untuk menjamin keamanan.sesudah selesai penyempurnan, benteng tersebut dikasih nama  Rustenburg atau disebut benteng peristirahatan. penyempurnaan ini sangat lama dikarenakan sibuknya Sultan HB I pada tahun 1775 dan pecah belahnya Kerajaan Mataram menjadi dua bagian yakini Kasultanan Ngayogyakarta dan Kasunanan Surakarta.

Renovasi Benteng Vredeburg

Benteng tersebut pernah mengalami kerusakan pada saat terjadi gempa di tahun 1867. Kemudian diadakan renovasi serta benteng Rustenburg kemudian diubah nama menjadi Vredeburg atau mempunyai arti sebagai benteng perdamaian. pemberian nama Vredeburg merujuk pada kondisi antar Belanda dan Kraton yang tidak pernah akur. Meriam tersebut digunakan lagi pada saat masa revolusi yaitu ketika ibu kota RI di pindahkan ke Yogyakarta pada Desember 1948. di saat itu banyak  para TNI menyamar sebagai abdi dalem kraton supaya kraton terlindungi. Stretegi tersebut sangat tepat di karenakan Ratu Wlhelmina di Belanda sudah memberi perintah kepada Belanda supaya tidak menganggu/mengusik keluarga kraton lagi .

Bila anda ingin mengunjungi museum ini, silahkan hubungi customer service kami https://paketwisatajogja75.com di nomer 0859-4668-8111 atau 0856-4100-5988 Anda akan kami beri pilihan wisata jogja mulai museum sampai wisata alam yang menakjubkan.