Solusi Cegah Pencurian Ikan di Pantai Bantul, Yogyakarta
Bantul, Bupati Bantul Suharsono nelayan akan membeli 2 kapal patroli untuk menghalau kapal kapal besar pencari ikan yang masuk wilayah perairan Bantul. Pernyataan tersebut disampaikan suharsono seusai menerima tamu dari himpunan nelayan seluruh Indonesia (HNSI) Bantul di kantornya, senin(28/5). Suharsono mengaku geram setelah mendapat pengaduan terkait banyaknya pencurian ikan. Bahkan kapal kapal besar yang masuk wilayah perairan Bantul itu tidak hanya dari Jawa Tengah, tetapi juga dari jawa Timur. Kondisi ini mengakibatkan hasil tangkapan para nelayan Bantul berkurang. Bupati sepakat pentingnya Patroli dilakukan setiap saat untuk menghalau para pencuri ikan. Suharsono mengaku sebenarnya memiliki dua unit jet ski yang nilainya hampir Rp 1 miliar. Namun kedua jet sky tersebut ukurannya terlalu kecil dan tidak mampu menerobos tinggi gelombang air laut. solusinya adalah membeli kapal. “Saya sudah tanya, kapal ternyata harganya enggak sampai 100 juta. Saya sudah minta agar diajukan dalam anggaran perubahan” kata Suharsono. Ia akan langsung menyetujui usulan pengadaan dua kapal untuk patroli di APBD purubahan 2022.
Bupati juga meminta kedua kapal itu dilengkapi dengan mesin kecepatan tinggi, melebihi kecepatan kapal kapal nelayan pencari ikan, agar proses penindakan cepat. Suharsono mengatakan dua kapal patroli yang akan dibeli nanti akan diserahkan kepada Direktorat Polisi Air (polair) , polda DIY dan TNI Angkatan Laut, karena kedua institusi tersebut yang selama ini berwenang menindak pencurian ikan di perairan. Ia mengatakan dalam anggaran perubahan dua kapal patroli harus sudah dianggarkan. Kepala Dinas Pertanian, pangan, kelautan dan Perikanan (DISPERPAUTKAN) Bantul puluh Haryadi mengatakan kasus pencurian ikan sudah menjadi perhatian serius Pemerintah Kabupaten Bantul yang perlu segera mengambil tindakan tegas.” Kapal-kapal besar seharusnya di laut lepas, tidak boleh masuk jalur pinggir,” kata Pulung. Karmanto salah satu nelayan pantai Depok mengaku pencurian ikan kerap terjadi. Nelayan Bantul sering menyaksikan kapal-kapal besar masuk wilayah perairan Bantul meski sudah ada batas maksimal 6 mil dari pinggir pantai. Tidak hanya mencuri ikan, bahkan alat tangkap nelayan seperti jaring dan jangkar yang dipasang nelayan juga di rusak.