Dinas Fokus Program Sastra Sejarah Jogja
Serapan danais juga digunakan untuk program pembangunan fisik berupa selamatan sejarah Jogja
Bantul- serapan dana keistimewaan dinas kebudayaan bantul mencapai 63,9% untuk kegiatan pembangunan fisik dan non fisik. Serapan danais juga digunakan untuk program pembangunan fisik berupa selamatan sejarah dan perlombaan di tingkat sd dan smp.
Kepala bidang sejarah, bahasa dan sastra dinas kebudayaan kabupaten bantul dan rohani mengatakan beberapa bulan lalu telah dilaksanakan pesawatan sejarah ke beberapa tempat wisata. Beberapa diantaranya adalah makam raja kotagede dan cagar budaya plered. Kegiatan tersebut dikhususkan untuk siswa sd dan smp.” namun kuotanya masih terbatas hanya 300 orang untuk sd dan 500 untuk smp, ” kata dah roni senin lalu.
Sejarah danais juga di maksimalkan untuk perlombaan menulis cerita pendek tentang perjalanan siswa dalam selawatan sejarah Jogja
Dani mengatakan selain untuk lamaran sejarah danis juga di maksimalkan untuk perlombaan menulis cerita pendek tentang perjalanan siswa dalam selawatan sejarah. Program tersebut bertujuan untuk mengembangkan wisata sejarah sekaligus meningkatkan pengetahuan siswa tentang sejarah di bantul.
Namun danone mengatakan belum seluruh sekolah bersedia mengalokasikan to study tour ke tempat-tempat bersejarah di bantul. Karena itu pihaknya harus mengingat siswa melalui suatu guru untuk menawarkan kuota selawatan sejarah.
Cara ini mengatakan harapannya dengan alokasi dana is melalui program pelestarian saya tersebut sekolah sekolah dapat mendukung kegiatan study tour.” misalnya wisata ke tempat ziarah di bantal kalau bisa wisata di di dalam sini dulu baru nanti kalau sudah sma wisatanya ke luar kota,” kata dan roni.
Kepala dinas kebudayaan bantul sunarto mengatakan pada 2022 dinas kebudayaan mendapat dana sebesar rp 11,8 miliar. Serapan hingga 13 agustus 2022 telah mencapai 63,9%.” salah satunya karena lokasi kan untuk berbagai perlombaan cerita pendek, para juara mendapat apresiasi juga di ambilkan dari jalan tersebut,” kata sunarto.
Sunarto mengatakan untuk perlombaan cerita pendek ade dari kunjungan lewat and sejarah pihaknya mengalokasikan eropa 60 juta untuk tahun ini. Sunarto mengatakan masih banyak perubahan sosial sejarah yang akan diselenggarakan mengingat program sastra sejarah baru tahun ini dilaksanakan.
Perkembangan sejarah sastra Yogyakarta bergulir seiring perkembangan Yogyakarta sendiri. Jika kembali ke masa awal kemerdekaan, tatkala Yogyakarta menjadi Ibukota Republik Indonesia, banyak seniman, mulai dari pelukis, teaterawan, sastrawan dari berbagai daerah yang datang dan bertandang ke Yogyakarta. Ada yang kemudian menetap, ada yang seiring berpindahnya Ibukota ke Jakarta juga turut serta hijrah.