Festival Olahraga Tradisional Jogja
Usung obah owah, Kulon Progo jadi juara
Wates – Kontingen olahraga tradisional dari Kulonprogo berhasil menjadi juara di ajang festival olahraga tradisional tingkat nasional yang digelar di Jambi, 6-9 juli 2022. Menjadi duta DIY, tim dari Kulonprogo mengusung permainan tradisional Obah Owah. Di ajang Perlombaan yang digelar, kontingen yang beranggotakan 20 orang ini berhasil angka 62, 9, mengalahkan 19 kontingen lainnya. Ketua Kontingen Kulon Progo, joko mursito, menyatakan gelar juara yang diraih sangat menggembirakan dan membanggakan.
Obah Owah dulunya merupakan permainan tradisional yang pernah berkembang di tengah masyarakat puluhan tahun silam. permainan ini awalnya dimainkan oleh warga di wilayah persawahan di Kabupaten Kulon Progo ini diubah menjadi olahraga dan akhirnya menjadi juara.Dengan komposisi pemain 1 joki perempuan dan 3 orang pria sebagai” kendaraan”, permainan ini awalnya setiap pria harus bergerak dengan cara nunduk dan berantai menuju ke tengah lapangan untuk mengambil sarung dan tongkat. selepas mengambil sarung dan tongkat sarung harus dikenakan bersama-sama dan dibawa ke arah awal. joki yang sudah mendapatkan sarung harus menunggu 3 kendaraannya untuk mendapatkan satu sarung lagi.
Setelah mendapat 2 sarung, joki berjalan menunduk melewati 4 Memedi sawah yang saling bergandengan. setiap joki juga wajib mengalungkan sarung di setiap kaki dan tangannya sebelum melewati memutih sawah.
Menjadi juara tingkat nasional
“Ini Sangat membanggakan. Dari jatah waktu penyajian selama 15 menit , kami hanya membutuhkan waktu sekitar 12,5 menit,” katanya, Selasa(10/7). Joko mursito menyatakan setelah kembali ke DIY, jajarannya bakal memperkenalkan olahraga tradisional ini kepada masyarakat umum, baik di KulonProgo maupun DIY secara luas. “Menjadi tanggung jawab kami untuk memperkenalkan olahraga tradisional ini kepada masyarakat,” kata Joko. Salah satu pemain obah owah, Rumekaran Ageng Pembayun, 20, mengaku bangga menjadi bagian dari kontingen DIY yang akhirnya meraih gelar juara. ” Selanjutnya tinggal memperkenalkan olahraga tradisional ini kepada masyarakat secara luas, katanya.
Di ajang yang sama yang digelar 2016, kontingen asal Kulon Progo juga mampu menyabet gelar juara. bahkan dengan mengusung permainan Nglarak Blarak, Kontingen Kulon Progo menjadi juara di ajang festival olahraga tradisional untuk tingkat internasional.