8 Gua Terkenal di Jogja, Untuk Tambah Wawasan dan Uji Adrenalin
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan salah satu destinasi wisata yang terkenal di Indonesia dengan berbagai alam menarik, termasuk gua-gua yang memikat. Berikut beberapa gua di Jogja yang populer karena sejarahnya dan cocok untuk uji adrenalin:
1. Gua Jomblang
Gua Jomblang adalah salah satu gua yang terkenal di Yogyakarta, Indonesia. Gua ini terletak di Jetis, Pacarejo, Semanu, Gunungkidul, Yogyakarta. Lokasi Gua Jomblang terletak sekitar 50 kilometer sebelah tenggara kota Yogyakarta, sekitar 1,5 jam perjalanan dari pusat kota Yogyakarta. Gua ini dapat diakses melalui jalan raya utama yang menghubungkan Yogyakarta dengan kota Wonosari.
Karakteristik Gua Jomblang terkenal karena memiliki lubang cahaya alami yang disebut “Luweng Grubug”. Lubang cahaya ini terbentuk oleh adanya kolaps di bagian atap gua yang memungkinkan cahaya matahari masuk ke dalam gua. Aktivitas Pengunjung dapat melakukan berbagai aktivitas di Gua Jomblang, termasuk penjelajahan gua, trekking, dan fotografi. Aktivitas yang paling terkenal adalah tur gua ke dasar gua menggunakan teknik rappelling. Tur ini membawa pengunjung melalui lubang cahaya menuju ke dalam gua yang gelap. Keindahan Alam Gua Jomblang terkenal karena keindahan alamnya yang menakjubkan. Di dalam gua, terdapat stalaktit, stalakmit, dan berbagai formasi batu kapur lainnya yang terbentuk secara alami selama ribuan tahun.
Persyaratan dan Ketersediaan Pengunjung yang ingin menjelajahi Gua Jomblang diutamakan yang mendaftar di lokasi langusng atau on the spot melalui operator tur lokal. Kegiatan tur ke Gua Jomblang biasanya tersedia sepanjang tahun, meskipun cuaca dapat memengaruhi ketersediaan dan keamanan kegiatan. Konservasi Gua Jomblang dilindungi oleh pemerintah setempat dan berbagai organisasi konservasi untuk menjaga kelestarian alam dan keindahan gua ini.
Bagi para pengunjung yang mencari petualangan alam yang menarik dan pengalaman eksplorasi yang unik di Yogyakarta, Gua Jomblang menjadi salah satu destinasi yang sangat direkomendasikan. Namun, penting untuk memperhatikan keselamatan dan mengikuti panduan dari pemandu tur yang berpengalaman saat menjelajahi gua ini.
2. Gua Pindul
Gua Pindul adalah salah satu gua yang terkenal di Yogyakarta, Indonesia, yang juga terletak di Kabupaten Gunungkidul, dekat dengan Gua Jomblang. Lokasi Gua Pindul terletak di Desa Gelaran II, Kecamatan Karangmojo, Kabupaten Gunungkidul, sekitar 40 kilometer sebelah barat daya Yogyakarta. Gua ini dapat diakses dengan perjalanan darat sekitar 1,5 jam dari pusat kota Yogyakarta.
Karakteristik Gua Pindul terkenal karena memiliki aliran sungai yang mengalir di dalamnya. Aktivitas yang paling populer di Gua Pindul adalah cave tubing, di mana pengunjung menggunakan ban pelampung untuk mengarungi sungai yang mengalir di dalam gua. Aktivitas Selain cave tubing, pengunjung juga dapat melakukan aktivitas lain seperti trekking dan fotografi di sekitar gua. Aktivitas ini biasanya diatur oleh operator tur lokal yang menyediakan peralatan dan pemandu untuk menjaga keselamatan pengunjung. Keindahan Alam Gua Pindul menawarkan pemandangan alam yang spektakuler dengan formasi batu kapur yang indah di sepanjang rute sungai dalam gua. Cahaya matahari yang masuk melalui celah-celah gua juga menambah keindahan dan drama alam di dalam gua.
Persyaratan dan Ketersediaan Pengunjung yang ingin melakukan cave tubing di Gua Pindul biasanya harus mendaftar terlebih dahulu melalui operator tur lokal. Kegiatan ini biasanya tersedia sepanjang tahun, namun ketersediaannya dapat dipengaruhi oleh cuaca dan kondisi sungai. Konservasi Gua Pindul juga dilindungi oleh pemerintah dan berbagai organisasi konservasi untuk menjaga kelestarian alam dan keindahan gua ini, termasuk menjaga ekosistem sungai yang ada di dalamnya.
Bagi para pengunjung yang mencari petualangan seru dan menyenangkan di alam terbuka, Gua Pindul merupakan destinasi yang sangat menarik di Yogyakarta. Namun, seperti halnya dengan menjelajahi gua lainnya, penting untuk mengikuti panduan keselamatan dari pemandu tur yang berpengalaman untuk memastikan pengalaman yang aman dan menyenangkan.
3. Gua Kalisuci
Gua Kalisuci adalah salah satu destinasi wisata alam yang terkenal di Yogyakarta, Indonesia. Lokasi Gua Kalisuci terletak di Jetis, Pacarejo, Semanu, Gunungkidul, Yogyakarta. Lokasinya berada sekitar 49 kilometer dari pusat kota Yogyakarta, dan dapat dicapai dengan perjalanan darat sekitar 1,5 jam.
Karakteristik Gua Kalisuci terkenal karena memiliki sungai bawah tanah yang mengalir di dalamnya. Sama dengan Gua Pindul, aktivitas yang paling populer di Gua Kalisuci adalah cave tubing, di mana pengunjung menggunakan ban pelampung untuk mengarungi sungai yang mengalir di dalam gua. Aktivitas Selain cave tubing, pengunjung juga dapat melakukan berbagai aktivitas lain seperti trekking, berenang, dan fotografi di sekitar gua. Operator tur lokal biasanya menyediakan peralatan dan pemandu untuk menjaga keselamatan pengunjung. Keindahan Alam Gua Kalisuci menawarkan pemandangan alam yang menakjubkan dengan formasi batu kapur yang unik di sepanjang rute sungai dalam gua. Cahaya yang masuk melalui celah-celah gua juga menambah keindahan alami di dalam gua.
Persyaratan dan Ketersediaan Pengunjung yang ingin melakukan cave tubing di Gua Kalisuci biasanya harus mendaftar terlebih dahulu melalui operator tur lokal. Kegiatan ini tersedia sepanjang tahun, namun ketersediaannya dapat dipengaruhi oleh cuaca dan kondisi sungai. Konservasi Gua Kalisuci juga dilindungi oleh pemerintah dan berbagai organisasi konservasi untuk menjaga kelestarian alam dan keindahan gua ini, serta menjaga ekosistem sungai yang ada di dalamnya.
Gua Kalisuci adalah destinasi yang sangat menarik bagi para pecinta alam dan petualangan di Yogyakarta. Namun, seperti halnya dengan menjelajahi gua lainnya, penting untuk mengikuti panduan keselamatan dari pemandu tur yang berpengalaman untuk memastikan pengalaman yang aman dan menyenangkan.
4. Gua Cerme
Gua Cerme adalah salah satu gua yang terletak di Kabupaten Sleman, Yogyakarta, Indonesia. Lokasi Gua Cerme terletak di Jalan Srunggo, Srunggo, Selopamioro, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Lokasinya berada di sebelah selatan kota Yogyakarta dan dapat dicapai dengan perjalanan darat sekitar 25-30 menit dari pusat kota.
Karakteristik Gua Cerme memiliki keindahan alam yang menakjubkan dengan formasi stalaktit dan stalakmit yang terbentuk secara alami selama ribuan tahun. Gua ini juga memiliki sungai bawah tanah yang mengalir di dalamnya. Aktivitas pengunjung dapat melakukan berbagai aktivitas di Gua Cerme, termasuk penjelajahan gua, trekking, fotografi, dan berenang di sungai bawah tanah. Aktivitas ini biasanya diatur oleh operator tur lokal yang menyediakan peralatan dan pemandu untuk menjaga keselamatan pengunjung. Keindahan Alam Gua Cerme menawarkan pemandangan alam yang menakjubkan dengan formasi batu kapur yang unik dan cahaya yang masuk melalui celah-celah gua. Pengunjung juga dapat menikmati keindahan sungai bawah tanah yang mengalir di dalam gua.
Persyaratan dan Ketersediaan Pengunjung yang ingin menjelajahi Gua Cerme biasanya harus mendaftar terlebih dahulu melalui operator tur lokal. Kegiatan ini tersedia sepanjang tahun, namun ketersediaannya dapat dipengaruhi oleh cuaca dan kondisi gua. Konservasi Gua Cerme juga dilindungi oleh pemerintah dan berbagai organisasi konservasi untuk menjaga kelestarian alam dan keindahan gua ini, serta menjaga ekosistem sungai yang ada di dalamnya.
Bagi para pengunjung yang mencari pengalaman petualangan dan eksplorasi alam yang unik di Yogyakarta, Gua Cerme adalah salah satu destinasi yang sangat menarik untuk dikunjungi. Tetaplah memperhatikan panduan keselamatan dan mengikuti arahan pemandu tur untuk memastikan pengalaman yang aman dan menyenangkan.
5. Gua Cokro
Gua Cokro di Dusun Blimbing, Desa Umbulrejo, Kecamatan Ponjong, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta adalah salah satu destinasi wisata minat khusus yang belum banyak diketahui pelancong. Padahal destinasi wisata yang dikelola mandiri oleh kelompok sadar wisata (Pokdarwis) ‘mekars’ ini memberikan keindahan gua vertikal yang tak kalah dengan Gua Jomblang di kawasan Semanu.
Untuk masuk ke Gua Cokro membutuhkan nyali yang tinggi, karena untuk masuk ke dalam goa harus menggunakan tali dengan menuruni ke dalam yang mencapai 18 meter. Lubang goa vertikal yang memiliki diameter 1 meter dengan panjang 1,5 meter mirip sumur.
Sebelum masuk gua, pengelola melakukan briefing kepada pengunjung tentang apa saja yang perlu diikuti saat masuk ke dalam gua. Pengunjung diarahkan mengenakan wearpack khusus, helm dan sepatu. Setelah semua selesai, maka pengunjung diajak memasuki gua. Di mulut gua sudah menunggu dua orang pemandu. Yang satu memasang karabiner, dan yang lain menyiapkan tali. Tak perlu takut turun, mereka sudah dilatih khusus. Setelah semua siap, pengunjung diturunkan, saat turun merasakan sensasi tersendiri karena lubang cukup sempit dan masuk ke ruangan cukup luas.
6. Gua Selarong
Lokasi Gua Selarong terletak di Waktu Gedug, Guwosari, Kecamatan Pajangan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Lokasinya berada sekitar 25 kilometer sebelah selatan Kota Yogyakarta, dan dapat diakses dengan kendaraan pribadi atau transportasi umum.
Gua Selarong memiliki nilai sejarah yang penting. Pada zaman dahulu, gua ini digunakan sebagai tempat persembunyian dan markas oleh Pangeran Diponegoro, seorang pahlawan nasional Indonesia, dalam perjuangannya melawan pemerintahan kolonial Belanda pada abad ke-19.
Karakteristik Gua Selarong memiliki formasi batu kapur yang menarik, stalaktit, dan stalakmit yang terbentuk secara alami. Selain itu, gua ini juga memiliki ruang-ruang yang luas di dalamnya. Aktivitas Pengunjung dapat menjelajahi gua ini untuk melihat formasi batu yang indah dan juga merasakan atmosfir sejarah yang kental. Beberapa area gua mungkin memerlukan penjelajahan yang hati-hati karena beberapa bagian mungkin licin atau sempit.
Wisata Sejarah Selain sebagai objek wisata alam, Gua Selarong juga memiliki nilai sejarah yang tinggi. Di sekitar gua, terdapat berbagai artefak dan peninggalan sejarah yang terkait dengan perjuangan Pangeran Diponegoro. Konservasi dan Pengelolaan Gua Selarong dikelola oleh pemerintah setempat dan upaya konservasi dilakukan untuk menjaga kelestarian alam dan nilai sejarahnya. Beberapa fasilitas juga disediakan untuk kenyamanan pengunjung, seperti area parkir dan tempat istirahat.
Gua Selarong tidak hanya menawarkan pengalaman wisata alam yang menarik, tetapi juga memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Bagi pengunjung yang tertarik dengan sejarah dan keindahan alam, Gua Selarong merupakan destinasi yang patut dikunjungi di Yogyakarta.
7. Gua Kiskendo
Gua yang berada di kawasan pegunungan Menoreh ini termasuk ke dalam wilayah administratif Dusun Sokomoyo, Desa Jatimulyo, Kecamatan Girimulyo, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Tepatnya, gua ini berada di sebelah barat laut Kota Wates, ibu kota Kabupaten Kulon Progo, dan kira-kira terletak pada ketinggian 800 meter dpl.
Gua yang oleh penduduk setempat disebut sebagai Gua Kiskendo ini menurut kisah ditemukan oleh seorang pertapa yang bernama Ki Gondorio pada tahun 1700-an. Sang pertapa ini sekaligus berperan sebagai juru kunci gua yang pertama. Menurut cerita, pada suatu malam ia bermimpi memasuki sebuah gua yang menyerupai kerajaan. Di dalam mimpinya, Ki Gondorio mendapat petunjuk agar menamai 15 ruangan di dalam gua itu. Setelah terbangun dari tidurnya, Ki Gondorio mengikuti segala petunjuk yang diterimanya dalam mimpi.
Sebagai obyek wisata, Gua Kiskendo memiliki fasilitas yang cukup lengkap, seperti lahan parkir yang luas, tempat istirahat yang berbentuk pendopo, dan toilet umum. Di gekat gua ini, ada beberapa obyek wisata lain yaitu Gua Sumitro, Gunung Kelir, dan Watu Blencong.
8. Gua Sriti
Gua Sriti adalah salah satu destinasi wisata sekaligus tempat bersejarah. Dulunya tempat ini merupakan tempat persembunyian Pangeran Diponogoro. Gua Sriti menjadi saksi bisu perjuangan para pahlawan. Gua Sriti didirikan sebagai lokasi taktik gerilya dan persembunyian untuk melawan penjajahan kolonial Belanda oleh Pangeran Diponogoro yang mana pada saat itu Pangeran Diponegoro merupakan pemimpin perlawanan terhadap penjajah Belanda.
Perlawanan berlangsung pada tahun 1825-1930 yang dikenal dengan sebutan perang Diponegoro. Tetapi dari segi sejarah gua ini memiliki daya tarik tersendiri, karena gua ini menjadi tempat dilantiknya Pangeran Diponegoro menjadi Sultan Abdulhamid Herucokro Amirul Mukminin Sayidin Panatagama Khalifatullah Tanah Jawi atau biasa disingkat Sultan Abdul Hamid.
Untuk kamu yang memiliki adrenalin tingkat tinggi, kamu bisa membawa senter untuk menelusuri Gua Sriti ini. Akan tetapi yang perlu diperhatikan yakni jika kamu ingin memasuki area gua yang lebih dalam lagi, kamu harus ditemani oleh juru kunci atau penduduk setempat yang tahu secara detail medan Gua Sriti ini sendiri. Karena pernah di bagian dalam gua ini menjadi habitat monyet putih, untuk itu jika ingin masuk ke gua ini lebih dalam alangkah baiknya jika bertanya lebih dahulu kepada juru kunci.