Kerajinan Batu Ornamen di Gunungkiul Tetap Lestari
Industri kerajinan batu ornamen sudah sejak lama menjadi potensi desa Ngeposari Kecamatan Semanu Gunungkidul. Hampir di sepanjang jalan desa itu dipenuhi dengan aktivitas para perajin batu ornamen batik salah satu perajin batu ornamen, Ahmad Muttaqin, mengatakan bahan dasar pembuatan batu ornamen adalah Batu Paras Jogja. Penggunaan batu itu karena tekstur yang mudah dibentuk serta lebih awet. Batu Paras Jogja mudah didapat di Gunungkidul detik untuk satu karya batu ornamen dihargai Rp850.000 harga itu tergantung dari tingkat kerumitan serta Ukuran. Ada juga yang cuma Rp18.000 untuk ukuran kecil dan gampang dibentuk. Bukan dirinya sudah sejak menggeluti usaha kerajinan batu ornamen dan sudah bisa menghasilkan pendapatan yang menguntungkan. Selain dirinya, Ahmad mengaku warga lain di Ngeposari cukup banyak yang jadi perajin batu ornamen. Tak salah bilang Ngeposari sering disebut sebagai sentra industri batu ornamen. Untuk menunjang perkembangan usaha batu ornamen di Wonosari, Ahmad berharap adanya bantuan dari pemerintah. Perajin batu ornamen perlu didukung pemerintah dengan menetapkan kebijakan yang menguntungkan perajin. Untuk saat ini, perajin merasa dirugikan lantaran bahan baku batu banyak diambil dari GunungKidul lalu dipasarkan ke daerah lain.
Hasil jadinya justru dikirim kembali ke sini. Mending kan difokuskan yang membuat batu dari kami dan dipasarkan dalam bentuk jadi ke luar daerah itu lebih menguntungkan. Kepala desa Ngeposari, Ciptadi mengatakan adanya sentra usaha kerajinan batu ornamen di wilayahnya mampu menyerap tenaga kerja. Dari data yang dia miliki sebanyak 1200 warga menjadi perajin batu ornamen. Kondisi itu jadi salah satu jalan mengurangi tingkat kemiskinan. Ditanya perihal awal mula kerajinan batu ornamen bisa muncul di Ngeposari, dia mengungkapkan dulu ada seorang warga yang pulang dari perantauan. Warga itu kemudian menularkan keahlian membuat ornamen pada batu kepada warga lainnya. Desa tetap berupaya menjaga eksistensi kerajinan batu ornamen dengan melibatkan perajin ikut pameran serta ada penyuluhan peningkatan usaha.