Sejarah Pendirian Makam Raja Imogiri di Bantul, Yogyakarta
Salah satu tempat yang sering didatangi wisatawan dalam paket wisata rohani adalah makam raja-raja di Imogiri Bantul, Yogyakarta.
Seperti apakah makam raja Imogiri ini, dapat anda simak pada tulisan berikut.
Sejarah Pendirian Makam Raja Imogiri
Makam Raja Imogiri adalah makam yang diperuntukan bagi raja dan keluarga dari kerajaan Mataram.
Makam ini dibangun di desa Girirejo, Imogiri, yang dibangun oleh Sultan Agung antara tahun 1632-1640 Masehi.
Raja Mataram yang dimakamkan pertama kali di sini adalah Sultan Agung Hanyokrokusumo.
Hal ini telah diatur bahwa ia akan dimakamkan di Imogiri bila dia telah wafat.
Pembangunan awal dari makam ini adalah dengan batu bata. Termasuk juga bangunan di dalam lanjutan dari makam raja Imogiri.
Ketika Raja Hanyokrowati meninggal, anaknya Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Anom pada waktu meninggal itu sedang pergi menyendiri ke pegunungan Selatan.
Sehingga sebagai wakil pemangku pemerintahan saat itu adalah Gusti Pangeran Martopuro.
Setelah setahun lamanya ia menyendiri, kemudian ia pulang dari pegunungan tersebut dikarenakan telah lama dicari-cari oleh penghulu Katangan.
Pada tahun 1627, ia kembali ke kerajaan dan pemimpin Mataram saat itu ialah Prabu Hanyokrokusumo.
Setelah itu Pangeran Martopuro pergi dari kerajaan menuju Ponorogo.
Dikarenakan keinginan rakyat maka wakil dari Pangeran Adipati Anom, yaitu Pangeran Purboyo menyuruh penghulu Ketegan untuk menemukan Pangeran Adipati Anom.
Akhirnya didapatilah Pangeran Adipati Anom sedang menyendiri di Gunung Kidul, kemudian ia dibawa pulang kembali ke kerajaan.
Setelah itu, Pangeran Adipati Anom diangkat menjadi Raja (king) Kerajaan Mataram.
Ia adalah raja yang cerdas dan pandai sehingga rakyatnya takluk dan tunduk atas kekuasaannya dan Negeri Mataram terkenal sebagai pelindung penyakit.
Tidak lama berselang, pamannya meninggal tiba-tiba.
Setelah pamannya wafat, Kanjeng Sultan Agung melemparkan pasir yang berasal dari Macca yang selanjutnya pasir tersebut jatuh di Pegunungan Merak / imogiri, dan seterusnya Sultan Agung segera membuat makam raja di pegunungan yang besar dan tinggi tersebut.
Sampai saat ini keluarga keraton Yogyakarta dan Raja Surakarta yang meninggal dikuburkan di sini.
Sudah tak terhitung lagi turis lokal yang mengunjungi makam Imogiri.
Selain ziarah, mereka juga dapat menikmati pemandangan pegunungan selatan Yogyakarta yang menarik.
Dalam upacara Suro dilakukan upacara pembersihan kalender Jawa yaitu “terkuras” Padasan Kong Enceh.
Pada makam Imogiri saat ini, ada persegi ukuran di beberapa bagian bangunan dan benda-benda suci tetap dipertahankan.
Untuk Wisata Rohani ke Makam Imogiri bisa hubungi kami JOGJA75 Tour n Travel.
Bangunan Dalam Makam Imogiri
Masjid, tempat berdoa dalam kuburan dirancang sama dengan ketika masa saat Sultan Agung masih hidup.
Jenis bangunan terus mengalami kemajuan pada konstruksi awal mengalami modifikasi yang ada di bagian bawah.
Sirap beratap rumah doa, tapi sekarang unsur dilapisi tertinggi.
Jadi, karena itu atap, sirap dapat secara langsung dilihat dari dalam rumah doa.
Bagian lain dari keyakinan di seluruh rumah doa ini adalah pawestren dan danau di dalam halaman.
Di dalam halaman ada rumah doa yang menjadi bagian utama, dengan diameter 99 cm, panjang 146 cm.
Pada jarak antara kuburan dengan perkusi terbentuk di seluruh bagian rumah doa. Bagian lain dari pilar awal bangunan ini adalah terbuat dari jati yang berbentuk persegi.
Tiang batu. Mihrap bagian yang menonjol di dinding barat dan menjadi ambo dihiasi dengan ukiran yang sama.
Di derah imogiri juga terdapat makam para seniman-seniman yng terkenal dulunya hingga saat ini,dan saya ingin berziarah ke makam -makam tersebut.
Makam raja-raja imogiri adalah salah satu makam yang bisa di sebut pahlawan karena di sana telah di makam kan sang raja hamengku buwono yang pertama
Berkunjung ke makam raja-raja imogiri adalah salah satu kegiatan yang saya lakukan setiap bulanya,karena saya sering sekali berziarah kesaana
Saya ingin mengunjungi makam raja-raja di imogiri karena selain saya berwisata saya juga bisa berziarah di sana,
Berwisata tidak harus mengeluarkan biaya yang banyak,seperti halnya jika saya berwisata ke malkam raja-raja imogiri ini.