Menikmati Gurihnya Keripik Kembang Durian Menoreh, Kulon Progo
Kripik Bunga Durian Menoreh
KulonProgo – Tak ada yang menyangka bunga durian yang biasa dimanfaatkan untuk bahan pupuk ataupun pakan ternak ternyata mampu disulap menjadi keripik. Bernama keripik kembang duren mangros , camilan ini dapat ditemukan di desa banjaroya Kecamatan Kalibawang.
Keripik kembang durian mangrove berbahan dasar bunga durian Menoreh, komoditas asli desa banjaroya. Dalam prosesnya bunga durian dilumuri tepung dan bumbu kemudian digoreng hingga teksturnya renyah. Tiap keripik berukuran sebesar bola kelereng dikemas dalam plastik transparan berstempel label sederhana dengan berat 150 gram. Harga dipatok Rp10.000 hingga Rp15.000 per bungkus.
Penggagas keripik kembang duren mangros, siti qodriyah , mengatakan kreasi kuliner buatannya ini bermula dari iseng Semata. Dia melihat durian Menoreh yang tumbuh di desa banjaroya bisa diolah agar memiliki nilai jual yang tinggi.
” tepatnya pada 2014 saya berpikiran untuk membuat olahan baru dengan harapan nilai jual durian tidak hanya buah saja, lahirlah keripik ini. Inovasi ini pernah menggondol predikat juara inovasi UMKM tingkat desa,”. Kata Siti saat ditemui hari dalam sebuah acara di pasar durian Desa banjaroya Kecamatan Kalibawang, akhir Desember 2022 lalu.
Selama ini kata Siti warga sekitar hanya memanfaatkan durian untuk dijual buahnya. Setiap masa panen yang dimulai Desember hingga Maret warga menjual durian dijelaskan Siti proses pembuatan kripik bunga durian diawali dengan membuat alas di kaki pohon sebuah wadah bunga durian yang gugur. Bunga itu kemudian dikeringkan. Bunga yang telah kering lalu direndam dalam air. Setelah itu dibersihkan lalu dibalur tepung dan digoreng. ” jadilah keripik kembang durian siap dikemas yang mampu bertahan hingga setahun,” kata Siti.
Kepala desa banjaroya Anton Supriyono mengatakan produksi keripik durian merupakan salah satu Kegiatan warga di desanya yang terus mengembangkan diri membuat produk khas Desa selain keripik ada juga dodol durian dan jenang durian yang seluruhnya berbahan pokok durian.
Kemunculan produk-produk itu seiring dengan potensi utama desa penghasil durian Menoreh yang menjadi komoditas unggulan. Tercatat terdapat 3000 pohon durian yang ditanam di lahan seluas 20 hektar di desa banjaroya.
kondisi tanah di banjaroya cocok ditanami durian
khususnya varitas Menoreh kuning. Belum tentu pohon asli Menoreh kuning itu bisa ditanam di tempat lain. Komoditas ini kami manfaatkan sebaik mungkin potensi wisata,” Katanya.
Menurut Anton kini warga di desanya menyadari pentingnya mengolah durian agar dapat memiliki nilai jual yang tinggi. Ini juga tidak lepas dari harus siapnya warga dalam menyambut kehadiran jalur bedah Menoreh yang menghubungkan bandara New Yogyakarta International Airport (NYIA) dan Borobudur.