Menjelajahi Jejak Sejarah Kadipaten Pakualaman di Kulonprogo
Wisata Jejak Sejarah Kadipaten Pakualaman Jogja
Pakualaman, jogja merupakan kota yang bernilai budaya dan sejarah yang terkenal hingga mancanegara. Selain mendapat julukan sebagai Kota budaya, jogja juga dikenal sebagai kota sejarah. Salah satu lokasi yang memiliki nilai sejarah yang tinggi adalah pura pakualaman. Guna mendalami aspek sejarah dari tempat ini, dinas Kebudayaan( disbud) kota Jogja menggelar kegiatan seminar dan jelajah budaya dengan tema menapak jejak Kadipaten pakualaman yang digelar di Kulonprogo.”
kami ingin mengungkap kembali tentang sejarah terkait Kadipaten pakualaman yang ada di Kulon Progo,” kata laksana tugas bidang sejarah dan bahasa disbud jogja dwi hana cahya sumpena, melalui kegiatan tersebut beserta diharap bisa mendapatkan pengetahuan mengenai sejarah kadipaten pakualaman di Kulon Progo.
Menurutnya, masih banyak sejarah pakualaman yang belum diketahui oleh masyarakat. saat kegiatan seminar, Disbud mendatangkan Soedibyo, sejarawan Fakultas Ilmu Budaya UGM: Serta perwakilan dari Kadipaten pakualaman kph Kusumoparastho dan pengageng urusan kapan Nitron Kadipaten pakualaman KRT Projo Anggono. Sedangkan narasumber untuk jelajah budaya, tiga tokoh dari pura pakualaman, yakni KRT projo Anggono, rimawan sostrodirjo dan wintang esti mumpuni. KRT projo Anggono mengatakan pura pakualaman berdiri daerah seluas 54238 M2. Secara umum bangunan yang ada mengikuti kaidah-kaidah arsitektur Jawa.
Arsitektur Bangunan Kadipaten Pakualaman di Kulonprogo
Bangunan ini dilengkapi dengan pintu gerbang atau yang bisa disebut dengan nama gapura DanaWara.” gapura ini merupakan akses masuk ke utama menuju pura pakualaman,” katanya. Di dalam pura pakualaman terdapat Bangsal Sewatama. Bangsal sewa Taman merupakan bangunan besar dengan atap limasan berjajar 3. Bangsal ini menyerupai pendapat atau bangunan terbuka. Kalau di rumah jawa termasuk bangunan publik. Sedangkan dalam kegiatan jelajah budaya, para peserta diajak mengunjungi sejumlah lokasi bersejarah milik pakualaman di wilayah Kulon Progo, seperti pesanggrahan glagah, paseban masjid makam girigondo.
Keduanya bernilai sejarah bagi pakualaman. Sebabnya, tempat tersebut merupakan tempat pemakaman untuk Paku Alam V sampai dengan Paku Alam lX, serta merupakan benda cagar budaya. Peserta yang mengikuti jelajah Budaya adalah para guru SMA atau SMK se kota Jogjakarta, serta 18 Rintisan Kelurahan budaya. Ada juga DPC HPI kota jogja juga beberapa komunitas sejarah,” kata kasie sejarah dibud Jogja trisotya Azmi.