Modal Puluhan Kali Naik Merapi
Bagi perempuan yang satu ini gunung merapi sudah bukan lagi tempat asing. Sebelum di dapur menjadi kepala balai taman nasional gunung merapi, perempuan bernama lengkap ammy Nurwati telah jauh mengenal gunung merapi secara lebih dekat.
Alumni fakultas kehutanan universitas gadjah mada ini pernah bergabung dalam mahasiswa pencinta alam sering berkegiatan di merapi. ” waktu mahasiswa dulu saya ikut mapala silvagama. Nongkrongnya di merapi. Saya rumahnya di semarang biasa dua pekan sekali pulang. Kalau tidak pulang biasanya ya naik gunung atau cuma ngadem di kinahrejo,” kata wanita kelahiran jepara 49 tahun silam itu saat ditemui harian jogja beberapa hari lalu.
Dia pun tak menyangka setelah puluhan tahun kemudian dia menjadi seorang yang nahkoda pengelolaan kawasan taman nasional gunung merapi yang memiliki luas 6600 hektar tersebut. Kawasan taman nasional gunung berapi yang berada di 4 kabupaten yakni boyolali, klaten, magelang dan sleman itu kini dialah yang memegang kendali mulai dari melakukan konservasi dan pengelolaan kawasan.
Ibu dua anak yang menjabat sebagai kepala balai taman nasional gunung merapi sejak 2017 ini mengaku tugasnya menjadi sedikit lebih mudah karena sejak kuliah sudah cukup mengenal dekat merapi . Puluhan kali dia mendaki merapi nggak sampai puncak sehingga dari situ dia mbahmu karakter gunung merapi. ” tulus sering sekali mendaki gunung merapi. Gunung yang lain juga pernah hampir semua gunung di sawah seperti merbabu, sindoro, sumbing dan semeru sudah pernah di daki. Bagi saya mendaki di gunung itu lebih fresh daripada di pantai dan tempat lainnya,” kata mantan kepala balai konversi sumber daya alam diy ini.
Selain cukup mengenal karakter gunung merapi karena telah sering menjadi merapi. Latar belakang keilmuan nya sebagai lulusan manajemen kehutanan juga sangat mendukung nya dalam melakukan ketuk kesannya sebagai kepala balai. Oleh karena itulah muda puluhan kali mendaki merapi saja baginya belum cukup. Dalam mengkaji merapi diperlukan kecermatan dan pengamatan dari banyak dimensi.
Disaat aktivitas gunung berapi yang meningkat akhir-akhir ini ya harus bekerja keras untuk melakukan pengamatan. Hal ini untuk memastikan kondisi surat dan fauna yang ada di taman gunung merapi akibat aktivitas letusan yang terjadi beberapa kali. ” kami terus melakukan pengamatan untuk mengetahui dampak bagi surat dan fauna, sebelum dan sesudah letusan,” kata dia.
Kalo anda mengunjungi Jogja jangan lewatkan momem menjajal terjalnya gunung merapi yang tangguh itu. Eits tapi jangan sekarang ya merapi lagi waspada traveler.