Jalur Mudik Jogja, Ada Beberapa Titik Tidak Direkomendasikan
Bantul, Dinas Perhubungan Bantul tidak merekomendasikan jalur cinomati digunakan sebagai jalur mudik. Kondisi jalan yang ekstrem dan rawan kecelakaan menjadi salah satu pertimbangan agar pemudik menghindari jalur tersebut. Kepala Dinas Perhubungan Bantul aris suharyanto mengatakan dinas sudah mulai mempersiapkan perencanaan untuk menyambut mudik. Menurut dia, menyambut lebaran sudah membuat kebijakan khusus di bidang perhubungan untuk kelancaran, ketertiban, dan keselamatan angkutan lebaran.” sudah kami petakan mulai dari kebutuhan Armada, titik rawan macet hingga solusi mengurai kemacetan saat arus kendaraan menumpuk,” katanya, rabu(30/5). Aris menjelaskan untuk jalur mudik ,dinas tidak merekomendasikan jalan cinomati. Pertimbangan ya selain kondisinya sebagai jalur alternatif, kondisi jalan ya extreme rawan kecelakaan.” lebih baik menggunakan jalur yang lain. Untuk yang udah biasa tidak masalah, tetapi yang belum tahu Medan akan berbahaya. Jadi kami tidak merekomendasikan jalur cinomati digunakan untuk akses mudik,” ucapnya. Dia menambahkan untuk kesiapan mudik, hubungan telah menyiapkan 12 posko.
Rencananya posko-posko ini beroperasi mulai tangga8-23 juni mendatang.” untuk angkutan lebaran, kami menyiapkan 150 petugas,” katanya. Ditambahkan dia, selain terkoordinasi internal dia juga terus menjalin komunikasi dengan jajaran Polres Bantul. Koordinasi dilakukan agar pelaksanaan dan pengamanan lebaran berjalan aman dan lancar.”mudah mudahan semua berjalan dengan baik dan tidak ada kendala yang berarti,” katanya lagi. Kepala bidang pelayanan kesehatan Dinas Kesehatan Bantul Agus Triwidiantara mengatakan untuk pengaman libur lebaran, dinas siap mendirikan pos kesehatan. Rencananya pos ini akan didirikan di jalur mudik hingga kawasan wisata.” titik-titiknya sudah kami siapkan,”katanya. Menurut dia pendirian posko kesehatan bertujuan untuk membantu penanganan kasus kegawatdaruratan yang sering terjadi selama arus mudik dan arus balik, mulai dari insiden kecelakaan lalu lintas hingga permasalahan penyakit seperti hipertensi, sakit kepala, sakit perut, dan pencernaan tergangu. ” untuk kesiapan kami sudah berkordinasi lintas sektoral, ” katanya.