Pagelaran Seni Ketoprak di Yogyakarta jadi Magnet Wisatawan
Ketoprak jadi magnet wisata
Jogja – Melalui kegiatan seni budaya, minat wisatawan untuk lebih lama berlibur di bumi Mataram bisa ditingkatkan. kepala seksi objek daya tarik wisata (ODTW) dinas Pariwisata DIY Wardoyo mengatakan pementasan kesenian, terutama seni tradisi diharapkan mampu memperkuat citra DIY sebagai salah satu destinasi wisata para pelancong. Salah satu contohnya adalah pementasan ketoprak conthong di TBY belum lama ini dengan lakon Sang Presiden, kata Wardoyo, selasa( 26/6). Menurut dia, pementasan itu memiliki kekuatan daya tarik wisata serta mampu membangun atraksi wisata di tengah kota. Karena itulah pementasan itu sengaja dipilih untuk mengisi liburan sebagai media untuk ajang rekreasi bagi wisatawan. sekaligus mengenalkan budaya DIY yang identik dengan ketoprak, yang dikemas dengan Ketoprak Humor, ucap dia. Dipilihnya lakon Sang Presiden, Sambung Wardoyo, bertujuan untuk memberikan tontonan yang bisa memberikan nilai-nilai Luhur. Melalui lakon tersebut, wisatawan bisa mengetahui bagaimana tipe seorang pemimpin yang bisa mengayomi dan dihormati rakyatnya. Jadi itu tema yang kami pilih dalam menyuguhkan hiburan, supaya wisatawan lebih lama tinggal di DIY. Kami ingin memberikan daya tarik wisata melalui budaya karena seni budaya tidak bisa terlepas dari pariwisata DIY, ujar Wardoyo.
Disbud gelar pentas budaya 9 hari 9 malam
Pengasih – Dinas Kebudayaan (disbud) Kulonprogo menggelar pentas budaya bertajuk pentas seni tradisi 9 hari 9 malam. Sesuai namanya, digelar selama 9 hari berturut-turut. Pentas seni budaya dimulai Jumat(22/6) dan diselenggarakan oleh puluhan Desa kantong budaya di 3 okasi berbeda. Ketiga lokasi Yakni halaman Taman Budaya Kulon Progo, lapangan sawugalur, kecamatan Galur, Desa kantong budaya , serta lapangan banjaroyo, kecamatan kalibawang. Kepala disbud Kulonprogo, untung Waluyo, menyatakan pentas budaya bertajuk pentas seni tradisi 9 hari 9 malam digelar untuk mendorong dan mempromosikan karya seni dan budaya desa binaan budaya yang masih dalam status Desa kantong budaya. Pentas digelar 9 hari 9 malam agar seluruh potensi dapat ditunjukkan, jadi diharapkan bisa menjadi Desa Rintisan budaya, katanya, selasa(26/6). Untung menerangkan kebanyakan kesenian milik rakyat ialah Jathilan. hal tersebut membuat kegiatan yang akan berlangsung hingga Sabtu(30/6) mendatang berlangsung dari siang hari. Mulai sekitar pukul 13.00 wIB bisa kurang juga, dan kebanyakan Jathilan karena kesenian itu dekat dengan rakyat, meskipun tetap ada anggur dan ketoprak, katanya. Sekretaris disbud kulonprogo, Joko mursito, menyatakan saat ini masih ada 61 Desa kantong budaya. Adapun untuk desa Rintisan budaya terdapat 11 Desa. Kami dorong terus agar Desa Mandiri budaya terus bertambah, katanya. Joko menyatakan acara ini akan diagendakan secara rutin tiap tahun, dan dimulai pada 2022. Peserta yang mayoritas masih berstatus Desa kantong budaya nantinya akan berubah menjadi Desa Rintisan budaya bahkan Desa Mandiri budaya.