Berkemah di Pantai Wohkudu Gunungkidul
Fasilitas Pantai Yang Lengkap
Ini adalah pantai yang menawarkan banyak alasan untuk mendirikan tenda di lahan yang dilindungi oleh tebing-tebing.
Kabupaten Gunungkidul telah lama terkenal karena puluhan pantai yang menarik. Terbentang dari perbatasan dengan Kabupaten Bantul di barat dan Provinsi Jawa Tengah di timur, ada 100 pantai yang siap untuk mewadahi keinginan kami untuk bersantai dari kota ke sana kemari dengan bermain air laut, memancing, melihat senja atau matahari terbit, berkemah. Nah, salah satu pantai yang cocok untuk kegiatan terakhir ini adalah pantai mini Wohkudu yang terletak di sebelah barat Gunungkidul. (Dengan catatan, cocok bagi kita yang tidak termasuk ke golongan orang-orang yang senang bila pengalaman berkemah mereka semakin mirip pengalaman Robinson Crusoe.)
Dibandingkan dengan pantai lain seperti Indrayanti, Krakal, atau Pok Tunggal, Wohkudu baru belakangan ini menjadi terkenal. Tahun 2016, mayoritas media online menulis tentang bagaimana “masih sepi”-nya dan belum adanya fasilitas di pantai Wohkudu. Pernyataan ini ditambah meyakinkan dengan foto-foto hijaunya pantai bertemu Samudera Hindia yang hanya dihiasi satu gubuk pancing nelayan sekitar. Wohkudu memang telat berbenah, akan tetapi kini beberapa fasilitas di area pantai ini sudah disiapkan untuk memudahkan pengunjung. Pantai yang terletak di Desa Girikarto ini beberapa waktu yang lalu. Pantai Wohkudu yang dulunya kosong tanpa fasilitas apapun, sekarang sudah lengkap dengan fasilitas Mandi, Cuci, Kakus (MCK); warung yang menjual makanan kecil hingga nasi goreng; dan musala. Woh Kudu yang dulunya sepi, sekarang sudah ramai siang dan malam.
Pantai Yang Cocok Untuk Mendirikan Tenda
Alasan utama mengapa Pantai Wohkudu cocok untuk berkemah adalah adanya dua tebing pelindung di sebelah kiri dan kanan pantai yang tingginya sekitar dua puluh meter dan panjang hingga pintu masuk, seolah-olah memeluk semua tempat perkemahan di Wohkudu. Kedua tebing ini melindungi dari angin kencang malam dan panas siang hari. Tentu saja angin masih datang dari dua arah lagi dan matahari akhirnya juga panas ketika kita berkemah jauh dari tebing, tetapi tanpa kedua tebing pelindung ini, angin dan panas matahari akan jauh lebih keras.
Alasan lain Pantai Wohkudu cocok untuk berkemah, tentu saja adalah ketersediaan lahan, meskipun tidak terlalu luas, tetapi relatif datar, sehingga sangat nyaman untuk mendirikan tenda. Lahan perkemahan di Wohkudu terbagi atas tiga, tersusun rapi seperti punden berundak, tetapi dengan kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Ada lahan pertama yang langsung menyambut ketika kita melihat pantai Wohkudu dari jauh. Di lahan pertama ini, kita jauh dari risiko tersapu gelombang dan kita bisa membuat api unggun. Turun satu kali, kita berada di lahan kedua, yang sama persis seperti lahan pertama dalam hal lain kecuali luas lahannya lebih besar dan jaraknya dengan garis pantai lebih dekat. Akhirnya, turun satu lagi, kita sampai di pasir putih Pantai Wohkudu yang juga merupakan lahan kemah ketiga. Keuntungan berkemah di sini kita bisa begitu dekat dengan debur samudera yang tak pernah berhenti sepanjang usia waktu. Namun sayangnya, di sini ada dua kekurangan: kita tidak bisa membuat api unggun, sesuai dengan peraturan pantai, dan kita juga berisiko tersapu ombak bila pasang datang.
Adanya Warung Yang Menyediakan Semua Kebutuhan
Terakhir, pantai yang dikatakan termasuk dalam jajaran kera liar di dunia cocok untuk berkemah karena fasilitasnya sangat mendukung. Fasilitas MCK di pantai sudah sangat bagus. Sudah ada lima kamar mandi dan buang air yang kerennya (tidak ada maksud) dialiri oleh air bersih PDAM. Selain itu, ada warung yang menyediakan segala yang kita butuhkan saat berada di Wohkudu. Ada camilan, air minum, dan makanan besar yang dimasak sendiri oleh pemilik warung. Warung ini juga menyediakan kayu bakar bagi kita yang ingin membuat api unggun tanpa repot-repot membawa kayu mereka sendiri. Berbaris dengan kios-kios ada tempat sholat yang pada saat ibadah selalu dipadati orang-orang berjamaah. Sementara itu, fasilitas parkir yang tidak kalah pentingnya juga memungkinkan kendaraan roda empat maupun roda dua menginap degan aman, meskipun ditinggal jauh ke pantai. Di Wohkudu, penduduk setempat membangun tempat parkir beratap di jalan yang dijaga selama dua puluh empat jam.
Namun, walau sangat cocok untuk berkemah karena alasan di atas, pantai ini sayangnya tidak cocok untuk bermain air atau melihat matahari terbit atau terbenam, dua hal lain yang sering dilakukan di pantai. Tepat setelah garis pantai, bukan pasir lembut seperti di Pantai Sadranan, di Pantai Wohkudu kami disambut oleh batu karang besar yang permukaannya bisa melukai. Dan bukan hanya karangnya saja, penghuninya juga ada yang bisa melukai. Meskipun kebanyakan flora dan faunanya tidak berbahaya seperti ikan dan rumput laut, ada tersembunyi di antara batu karang ini duri-duri yang siap menusuk kaki kita dan menyisakan rasa tidak nyaman yang sampai seminggu tidak hilang juga.
Pantai Wohkudu juga tidak tepat sebagai tempat melihat matahari terbit atau terbenam. Alasannya, di sini matahari terbit dan tergelincir bukan ke laut, tetapi di belakang dua bukit yang telah kita bahas di atas. Jadi jangan berharap untuk datang ke sini untuk menikmati pemandangan laut yang menelan dan memuntahkan matahari.
Namun, jika kita mencari tempat yang cocok untuk mendirikan tenda untuk bulan madu romantis dengan pasangan, membakar api unggun sambil bercanda dengan teman-teman, atau berbaring sendirian menatap bintang dan galaksi telanjang tanpa polusi cahaya kota, Pantai Wohkudu pilihannya. Semoga bermanfaat.