Gudeng Yu Djum: Makanan Khas Jogja yang Populer hingga Mancanegara
Kalau bicara soal kuliner khas kota Jogja, pasti yang pertama disebut adalah makanan gudeg. Ya, Gudeg adalah makanan yang sudah mendarah daging bagi kota yang dipimpin oleh Sultan ini. Kota Gudeng pun menjadi Sebutan kota Yogyakarta selain mejadi kota pelajar, kota pariwisata dan yang terbaru kota ini mendapat predikat sebagai kota batik sedunia oleh PBB. Berbagai masakan gudeng pun dapat ditemui diberbagai tempat yang mudah didapat.
Menurut legenda nama gudeg berawal ketika seorang petinggi penjajah belanda tempo dulu meminta pembantunya memasak untuk hidangan makan malam. Pada saat makan malam tersebut, si pembantu menyajikan masakan yang salah satunya sayur dari bahan gori (nagka muda). Orang belanda itu sangat terkesan dengan rasa yang terdapat pada masakan tersebut. Suatu ketika dia meminta untuk dimasakkan lagi seperti yang disantapnya, namun si pembantu kebingungan karena sudah lupa apa yang dimasaknya. Lalu orang belanda mencoba mengingatkan dengan berkata”, itu lho masakanmu yang good (enak) dik…, yang kamu masak tiga hari yang lalu”, lalu si pembantu baru teringat tentang masakan gori yang dibuatnya beberapa hari yang lalu dan karena salah dengar ia mengira tuanya memberi nama gudeg. Maka jadilah nama gudeg dari ucapan good dik yang melekat sampai sekarang.
Di kota Yogyakarta ini banyak sekali warung yang menjajakkan masakan gudeg, namun ada data yang mampu memikat hati dan lidah bagi para pembelinya yaitu gudeng Yu Djum. Berdiri sejak tahun 1950-an warung ini mulai dirintis dari Yu Djum berjualan rumput untuk memebeli peralatan memasak seperti, tungku, kendil, kotak nasi/besek, serta yang lainnya.
Pengolahan gudeg sendiri menggunakan kayu bakar yang membuat rasa makanan menjadi khas tidak seperti masakan yang dimasak dengan kompor. Bahan-bahan yan digunakan pun bahan unggulan seperti gula jawa atau gula merah asli yang berasal dari Wates maupun Purworejo, garamnya pun menggunakan garam Kristal serta bawang putih, bawang merah pilihan. Gudeg baru terasa nikmat setelah dimasak lebih dari 18 jam proses pembakaran. Lebih nikmat lagi jika dimakan bersama krecek, tempe bacem, sambel maupun krupuk dan yang bikin gudeng terasa istimewa itu lauknya menggunakan ayam kampung.
Gudeg Yu Djum sendiri saat ini telah memepunyai berbagai cabang untuk melayani para pelangganya. Warung nya ada di Jl. Wijilan No. 167, Jl. Laksda Adi Sucipto Km. 8,7, Jl. A.M sangaji No. 93, Jl. Kaliurang Km. 4,5, Jl. Wates No. 5,5, Jl. Kaliurang Km. 5. Dan rencana akan buka cabang lagi diberbagai tempat di Yogyakarta.
Gudeg sangat cocok disantap ketika anda mengunjungi jogjakarta baik siang ataupun malam hari. Terlebih ketika anda sedang dalam Paket Wisata Jogja dan ber honeymoon bersama kami.