Makanan Asli Jogja Era Krisis Keuangan
1. Wedang jahe
Yogyakarta – Minuman yang satu ini mungkin sudah tidak asing lagi bagi Anda. Ya, Wedang jahe, minuman jahe hangat khas Yogyakarta ini memang banyak digemari masyarakat Indonesia.
Wedang jahe terbuat dari jahe dan dicampur beberapa bahan lain. Seperti, serai, daun pandan, dan gula merah. Minuman ini menjadi sajian yang pas diminum saat cuaca dingin. Selain nikmat, wedang jahe juga memiliki khasiat yang baik bagi tubuh. Selain menghangatkan badan, wedang jahe juga dapat membantu proses penyembuhan influensa dan radang tenggorokan.
Wedang jahe biasanya dengan mudah dapat kita jumpai saat malam hari. Beberapa penjual wedang jahe dapat kita jumpai di beberapa sudut-sudut jalan di Kota Yogyakarta salah satunya di Kawasan Malioboro. paket wisata jogja.
2. Bakmi shibitsu Yogyakarta
Mungkin selama ini kota Yogyakarta identik dengan gudeg. Iya, kulineran satu ini memang selalu menjadi panganan yang paling dicari di kota yang terkenal dengan sebutan kota pelajar ini. Namun pernakah Anda mendengar nama Bakmi Shibitsu ?
Jika Anda adalah penggemar bakmi, Anda harus mencoba bakmi yang satu ini. Iya Bakmi Shibitsu memang menjanjikan rasa yang membuat lidah Anda bergoyang dan rasanya bisa membuat Anda kehilangan kata-kata. Terletak di Jalan Raya Bantul No.106, warung Bakmi Shibitsu ini sudah ada sejak 25 tahun yang lalu dan selalu ramai dikunjungi oleh para pelanggan setia bakmi ini.
Sekilas tampilan bakmi goreng ini hampir sama dengan bakmi di tempat lain, hanya saja warnanya lebih terang sedikit mungkin karena tidak terlalu banyak menggunakan kecap (soy sauce). Bakmi Shibitsu terbuat dari dua jenis mie, yakni mie kuning dan bihun. Kemudian dilengkapi dengan potongan-potongan kecil daging ayam dan seledri. Semua bumbu (bamboo) yang menyelimuti bakmi ini amat terasa tebal dan meresap ke dalam mie.
Nama Bakmi Shibitsu sendiri di Yogyakarta terkenal dengan sebutan ‘mie bisu’.
Asal usul mengapa disebut ‘Bakmi Bisu’ Ternyata pelayan yang mendistribusikan pesanan ke para pelanggan adalah seorang wanita tuna wicara. paket wisata jogja.
3. Tiwul Jogja
Saat ini, tiwul dikenal sebagai jajanan pasar yang sangat merakyat. Tiwul cukup mudah ditemui di banyak daerah, terutama di Jawa Tengah dan Yogkakarta. Biasanya, tiwul dijajakan di pasar tradisional sejak subuh hingga menjelang siang hari. Dengan porsinya yang kecil, cemilan manis ini cocok sebagai pengganjal perut di pagi hari.
Jika ditelusuri sejarahnya, tiwul sebenarnya merupakan makanan pokok masyarakat pada masa lalu. Tiwul yang berbahan baku singkong (cassava) dijadikan pengganti nasi ketika harga beras tidak terbeli oleh masyarakat. Hal ini terjadi pada era penjajahan Jepang dan pada era 1960-an. Pada masa lalu, tiwul dimakan selayaknya nasi, dengan lauk pauk serta sayuran.
Hal ini amat berbeda dengan yang kita temui saat ini. Tiwul umumnya disandingkan dengan parutan kelapa dan siraman gula merah. Selain itu, ada banyak variasi penyajian dan bahan pelengkap yang bisa ditambahkan. Di antara bahan pelengkap tersebut antara lain ketan hitam, jagung (corn) rebus pipilan, dan singkong rebus yang diserut.
Tiwul dibuat dari singkong yang dijemur hingga kering, atau biasa disebut gaplek. Gaplek ditumbuk hingga halus, kemudian dikukus hingga matang. Hasil kukusan inilah yang disebut dengan tiwul. Jika dimakan sebagai makanan pokok, tiwul dapat dihidangkan bersama lauk pauk antara lain sayur lombok ijo (green chili), tempe gembus goreng, dan sambal.
Tepatnya pertengahan April kmrn tgl 14 April, kami sekeluarga berlibur k Jogja dng ikut paket wisata Jogja 75. Pkkny jogja 75 pancen oye, terima ksh buat mba Rara yg slalu sabar dan ramah.