Menjelajahi Keindahan Alam Bawah Laut Pantai Sadranan
Asal – Usul Nama Sadranan
Jika selama ini kita hanya bisa menikmati keindahan Pantai Sadranan dari permukaannya, sekarang kita juga bisa mencoba snorkeling; menyelam ke dalam keindahannya – masuk ke kedalaman diri dan tenggelam ke dalam keluasan-Nya.
“Bagaimana buih dapat melayang tanpa ombak? Bagaimana debu terbang ke puncak tanpa angin? Bila kau lihat debu, lihatlah pula Sang Angin; bila kau lihat buih, lihat pula Sang Samudra Tenaga Penciptaan.” – Rumi
Pantai Sadranan adalah salah satu tempat wisata alam paling populer bagi wisatawan untuk bersantai dari rutinitas yang sibuk. Namun pantai ini bukan hanya tempat untuk bepergian. Bagi masyarakat sekitar, Pantai Sadranan adalah tempat untuk mencari nafkah dan sebagai sarana untuk melaksanakan kegiatan keagamaan, yaitu kegiatan yang memiliki unsur agama dan kepercayaan. Asal-usul nama pantai Sadranan itu sendiri berasal dari kata ‘nyadran’ yang merupakan ritual sedekah laut sebagai ungkapan rasa syukur kepada Sang Pencipta samudra atas rezeki yang telah mereka terima dalam bentuk tangkapan laut yang melimpah. Nyadran adalah bentuk bagaimana manusia mengingat kuasa-Nya melalui ciptaan-Nya; laut, sungai, gunung, langit, melalui apa pun yang kita lihat dan sentuh.
Menjadi Favorit Wisatawan
Pantai Sadranan, selain penting sebagai tempat mencari nafkah bagi masyarakat sekitar, juga menjadi favorit bagi wisatawan yang berkunjung ke kawasan Gunungkidul. Karena selain dikenal sebagai salah satu pantai pasir putih yang terletak di sepanjang selatan Pegunungan Seribu, Pantai Sadranan adalah salah satu pantai yang baru-baru ini menjadi populer karena dapat digunakan sebagai tempat snorkeling. Lokasi Pantai Sadranan berada di Dusun Pulegundes II, Desa Sidoharjo, Distrik Tepus, Kabupaten Gunungkidul. Pantai Sadranan tentu tidak asing di telinga kita meskipun lokasi pantai ini agak tersembunyi di antara pantai Krakal, Slili, dan Pantai Ngandong. Meski begitu, Pantai Sadranan tetap menjadi favorit untuk dikunjungi, terutama oleh anak muda.
Biasanya pantai ini selalu ramai pada akhir pekan, banyak anak muda berkemah dan menikmati malam di pantai sebelum menghabiskan hari Minggu dengan bermain air. Selain santai menikmati keindahan laut dan ombak yang berlari seolah ingin mencapai kaki kita dengan sentuhan yang sejuk, tentu kita bisa bermain air sambil mencoba snorkeling dan mengenal lebih jauh tentang beragam kehidupan di dalamnya.
Menikmati Keindahan Terumbu Karang Pantai Sadranan
Bagi wisatawan yang sedang berlibur di Yogyakarta, terutama warga Yogyakarta sendiri, selain dapat menikmati keindahan pasir putih Pantai Sadranan dan laut yang jernih dengan senjanya yang mempesona juga dapat menikmati keindahan bawah laut yang sama menawan dan terumbu karang yang indah. yang menghiasi sepanjang garis pantai dan berbagai ikan. Menyaksikan semua keindahan tentu saja dapat mengurangi beban yang membebani, dengan melihat luas dan keindahan dari mengingat tangan supranatural Sang Pencipta dengan penuh rasa syukur dan nafas panjang.
Tapi kita tentu berpikir apakah aman atau tidak untuk berenang terutama untuk snorkeling di pantai selatan yang terkenal dengan ombak besar. Sebelum snorkeling, tentu saja hal-hal yang perlu kita ketahui adalah saat yang tepat untuk melakukannya, yaitu ketika laut sedang surut di pagi atau sore hari. Bagi yang tidak membawa peralatan snorkeling, tidak perlu khawatir karena ada tempat untuk menyewa peralatan snorkeling. Jadi bagi Anda yang ingin tahu lebih banyak tentang dunia di laut, silakan datang ke Pantai Sadranan dan mencoba snorkeling.
Tips & info :
-
- Untuk menuju ke Pantai Sadranan kita dapat mengambil jalan melalui Pantai Krakal, kemudian mengikuti jalan di sepanjang Pantai Krakal ke arah timur sampai kita menemukan petunjuk untuk memasuki area Pantai Sadranan
- Waktu yang tepat untuk snorkeling adalah pada saat air surut di pagi atau sore hari
- Jangan lupa tentang keamanan dengan menggunakan pelindung kaki agar terhindar dari cedera karena terkena terumbu saat snorkeling
- Hal yang utama adalah kita juga harus menjaga terumbu karang, tidak merusaknya dengan tangan atau menginjakkan kaki di terumbu karang.