Taman Dewari Magelang, Spot Selfie Dengan Bunga Matahari
Menjadi Buruan Pecinta Fotografi
Hamparan tanaman bunga matahari benar-benar menawan. Dominasi kuning cerah sangat kontras dengan hamparan sawah hijau dan pepohonan di sekitarnya. Tidak mengherankan, taman ini disebut “Taman Dewari” telah menjadi buruan pecinta fotografi. Hasil foto taman yang indah juga telah ramai dengan media sosial dalam seminggu terakhir. Taman Dewari terletak di Dusun Kradenan Kalikuning, Desa Baturono, Distrik Salam, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, sekitar 10 kilometer dari Taman Wisata Candi Borobudur. Meski baru dibuka pada 10 Februari 2022, taman ini sudah dipadati wisatawan.
Beta Zanial Amirin (31) sang pemilik, menceritakan Taman Dewari lahir dari kegemarannya berburu spot selfie bersama keluarganya di berbagai daerah. Dirinya pun tercetus ide untuk membuat spot foto sendiri di lahan atau ladang milik keluarga.
“Keluarga saya dan saya suka pergi ke tempat-tempat yang menarik untuk foto. Kemudian berpikir, mengapa tidak membuat tempat sendiri. Kebetulan kita memiliki tanah di sini, dengan pemandangan pegunungan dan sawah,” kata Beta, Jumat (16/02) / 2022). Beta dan istrinya, Pramudita Tunggadewi (29), kemudian mengubah ladang cabai ke Taman Bunga Matahari. Ia membeli ribuan bibit bunga di daerah Tangerang dan mulai menanam pada bulan November 2017.
Bunga Matahari Yang Mudah Dirawat
Menurut Beta, tanaman bunga matahari dipilih karena mereka adalah tanaman yang mudah dirawat. Cukup disiram, dibuahi dan disiangi dari rumput atau tanaman liar. Tidak butuh waktu lama, pada Januari 2017, tanaman mulai berbunga. “Kami menanam sekitar 8.000 pohon, dengan luas sekitar 2.800 meter persegi. Untuk tanaman cadangan, ada sekitar 2.000 bibit pohon. Awalnya ladang ini digunakan untuk menanam cabai dan padi seperti ladang di sekitarnya,” jelas karyawan sebuah BUMN di Yogyakarta.
Berbeda dengan jenis tanaman berbunga lainnya, sifat fisik bunga matahari relatif lebih kuat, tidak mudah patah dan terinjak. Jadi risiko kerusakannya lebih kecil. Meskipun bunga mekar hanya beberapa minggu. “Memang, kita tidak tahu persis berapa lama mekar, ini adalah pertama kalinya mekar. Beberapa minggu ke depan mungkin masih mekar. Yang pasti adalah bahwa tanaman Bunga Matahari memiliki ketahanan fisik yang kuat, ketinggiannya juga setara dengan tinggi orangnya, jadi tidak mudah terinjak, “jelas Beta.
Resistensi Bunga Lebih Lama Jika Musim Kemarau
Menurut Beta, resistensi bunga bisa lebih lama jika musim kemarau. Pasalnya, hujan deras yang mengguyur Magelang baru-baru ini ternyata menyebabkan beberapa bunga layu. Nama Dewari diambil dari nama terakhir anak tunggalnya, Kairavi Isvara Zan Dewari (2). Konsep taman ini juga mendapat respon positif dari masyarakat dan Pemerintah Desa Barurono.
Ada puluhan warga setempat yang terlibat dalam pengelolaan Taman Dewari, ada yang bertugas menjaga pintu tiket, tempat parkir dan petugas yang mengawasi di taman. “Motivasi kami memang untuk mengembangkan potensi tujuan wisata baru di Magelang. Syukurlah, ini akan menjadi ladang kerja baru bagi warga, selain menjaga pertanian mereka,” kata Beta. Beta sendiri tidak mengira antusiasme masyarakat begitu luar biasa. Setiap hari Taman Dewari dikunjungi oleh wisatawan mulai dari 700-800 orang. Jumlah ini akan meningkat jika akhir pekan atau hari libur tiba.
Selain cantik, tiket masuk taman juga murah, hanya Rp 5.000 per orang. Wisatawan juga hanya dikenakan Rp. 2.000 parkir untuk sepeda motor dan Rp. 5.000 untuk mobil. Wisatawan dapat mengambil gambar di tengah-tengah tanaman karena jalan / jalur kecil disediakan. Di beberapa titik bangku kecil juga disediakan sehingga wisatawan dapat dengan bebas mengambil gambar dengan latar belakang bunga matahari.
“Selfie dan masuk antar tanaman mungkin, tapi tidak merusak tanaman. Kalau kita rusak, kita minta kompensasi Rp. 40.000 per batang. Ada petugas kita yang mengawasi,” tambah istri Beta, Pramudita Tunggadewi. Di masa depan akan mengembangkan potensi yang dapat dieksplorasi kembali, baik di Taman Dewari maupun di lokasi lain.
Marisa Intan Sari (27), salah satu pengunjung dari Mertoyudan, Kabupaten Magelang, mengaku kagum dengan pemandangan tanaman bunga matahari di taman ini. Marisa awalnya melihat posting foto taman ini di media sosial.
Karena penasaran, ia mengajak suami dan anak-anaknya untuk mengunjungi Taman Dewari yang indah ini. Apalagi jarak ke rumahnya tidak terlalu jauh. “Awalnya saya melihat di Instagram, Facebook, banyak orang memposting (foto-foto Taman Dewari). Akhirnya, saya datang ke sini, dan ternyata benar-benar bagus. Harga tiketnya murah, Anda bisa memotret sebanyak yang Anda bisa,” kata wanita berambut panjang ini.