Pantai Glagah Jogja masih jadi favorite wisatawan
Pantai Glagah masih menjadi objek wisata andalan sekaligus paling banyak dikunjungi wisatawan ketika ke Jogja
Temon – pantai Glagah masih menjadi objek wisata andalan sekaligus paling banyak dikunjungi wisatawan. Merujuk data Dinas Pariwisata Kulon Progo Ikhwan jumlah kunjungan wisatawan selama 2022 tercatat ada 519739 berwisata yang berkunjung ke pantai yang berlokasi di desa Glagah Kecamatan Temon tersebut.
Jumlah ini mengalahkan objek wisata seperti Waduk Sermo ,pantai congot ,puncak Suroloyo, nglingo, tritis, kiskendo dan kawasan Kalibiru yang rata-rata berkisar di bawah Rp100.000 juga kunjungan.
Pantai Glagah Jogja sebagai penyumbang terbesar Pendapatan asli daerah di sektor pariwisata
Masih di data yang sama dengan jumlah kunjungan sebanyak itu menjadikan Pantai Glagah sebagai penyumbang terbesar Pendapatan asli daerah di sektor pariwisata dengan angka RW 2,6 miliar dari total peta Kulon Progo yang diperoleh pada 2022 sebesar Rp 4 miliar dari tahun ke tahun yang selalu menjadi Primadona adalah Pantai Glagah jumlahnya terus meningkat baik kunjungan maupun pendapat retribusi wisata,” dinas Pariwisata Kulon Progo Niken purbolaras ditemui Harian Jogja di kantornya Jumat lalu.
Banyaknya kunjungan wisatawan ke Pantai Glagah menurut ikan berkaitan dengan adanya pembangunan bandara baru di Yogyakarta International Airport. Dimungkinkan wisatawan tidak hanya ingin mengunjungi pantai tetapi juga penasaran sejauh mana progres bandara yang digadang-gadang akan beroperasi pada April 2022 itu. Pendapat Niken diamini koordinator satlinmas review istimewa wilayah Kulonprogo Aris Widiatmoko. Wisata pantai juga menanyakan lokasi pembangunan bandara ditanya oleh para wisatawan di mana sih lokasi pembangunan bandara dari pertanyaan itu kamu simpulkan bahwa adanya bandara juga menarik minat mereka mengunjungi pantai ini.” ari saat ditemui di Harian Jogja di sela-sela tugasnya mengawasi wisatawan di Pantai Glagah minggu lalu.
“Bisa dibilang pantai di Kulonprogo, tidak hanya Glagah, langsung menjorok ke laut lepas, tidak ada pulau atau tebing seperti di Gunungkidul maupun Bantul, sementara pemecah ombak yang dibangun sekarang juga masih kurang optimal,” kata Aris.
Terjangan ombak yang langsung menerpa pinggir pantai itulah menjadi salah satu penyebab laka laut kerap terjadi. Meski demikian Aris memastikan selama wisatawan mentaati aturan keselamatan yang telah terpasang di sejumlah titik pantai di Glagah, maka laka laut tidak akan terjadi. Sejumlah langkah antisipasi oleh pihaknya juga menjadi jaminan keselamatan para wisatawan tersebut.
“Kami siaga dari pagi sampai sore, kalau pas hari libur bisa sampai malam seperti saat libut Natal dan Tahun Baru 2022, untungnya tidak ada peristiwa laka laut,” kata Aris.
Ke depan, Aris berharap banyaknya kunjungan wisatawan seiring dengan beroperasinya NYIA jajarannya mendapat tambahan sarana prasarana penunjang keselamatan wisatawan. Salah satu yang menurutnya vital adalah ketersediaan ambulans.