Penataan Kota Baru Jogja, Trotoar di Jl. Suroto Akan Sebagus Malioboro
Danurajen, pengembangan kawasan Kota Baru akan dimulai setelah lebaran. Dengan nilai proyek sebesar rp9,2 miliar, trotoar di jalan Suroto akan dipermak semirip mungkin dengan jalur pedestrian di Malioboro. Walikota Jogja Haryadi Suyuti mengatakan Sisi Barat dan Timur Jalan Suyoto akan dipermak sebagian rupa.
Penataan pedestrian trotoar Jalan Suroto Yogyakarta terus dimatangkan dan akan dikerjakan dalam waktu dekat. Penataan pedestrian tersebut akan tetap mempertahankan pohon-pohon yang ada di taman itu. Pedestrian akan dilengkapi street furniture yang akan disesuaikan dengan kawasan Indis di Kotabaru.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (PUPKP) Kota Yogyakarta Agus Tri Haryono mengatakan, Kotabaru memiliki citra kawasan sebagai garden city. Sedangkan dari citra bangunan di Kotabaru adalah bangunan Indis yang menjadi ciri di kawasan cagar budaya itu.
“Yang akan kami tata dari sisi citra garden city Kotabaru. Penataan awal pada trotoar di kanan dan kiri di Jalan Suroto. Taman di tengah jalan masih dipertahankan dan pohonnya tidak ditebang,” kata Agus di ruang kerjanya, Rabu (18/4).
Begitupun taman yang ada di tengah-tengah jalan. Iya berharap setelah lebaran proyek ini bisa dimulai.” kami targetkan rampung akhir tahun 2022,” katanya saat ditemui di Kompleks Kepatihan, senin(4/6). Haryadi mengatakan jajaran Pemda DIY meminta Pemkot Jogja untuk mendesain jalur pedestrian di jalan Suroto sama pedestrian Malioboro. Dengan adanya jalur pejalan kaki semirip Malioboro, maka pilihan masyarakat dan wisatawan dalam menghabiskan waktu jadi lebih beragam.” yang diminta pemuda adalah standardisasi, jangan sampai ada kualitas provinsi dan kualitas kota. Jangan sampai pedestrian yang dikerjakan Pemda( malioboro)bagus, tapi Pemkot jogja jelek.Terasonya harus yang benar, “ucapnya. Kepala dinas pekerjaan umum, perumahan dan kawasan pemukiman kota jogja Agus Tri Haryono mangatakan lebar trotoar jalan suroto yang awalnya 1,25 meter akan di perpanjang jadi 2,4meter.
Gorong -gorong pun akan di perlebar jadi ukuran 80-80,yang awalnya hanya 40-60.dengan di lebarkan trotoar jadi 2,4 meter, maka jalur pendestrian bisa menampung arus sebanyak tiga orang. dengan catatan satu orang memakan ruang sebanyak 0,6meter. Terasonya akan di buat mirip jalur pendestrian malioboro,Hanya saja warnanya lebih putih. “Dananya Rp9miliar. selesai sampai akhir November,”kata agus. Sekretaris Daerah (Sekda) DIY Gatot saptadi mengatakan HB X ingin penataan kawasan tidak boleh sepotong-potong. antara satu kawasan strategis keistimewaan harus terjalin satu kesatuan.”selain itu yang perlu di perhatikan adalah dampaknya. PKL dan lalu lintas bagaimana? kalau jadi pendestrian,lalu lintas Jl.Suroto bagiamana? PKL di antisipasi jangan sampai muncul. itu yang harus di pikirkan oleh pemkot jogja,” kata dia.