Pengembangan Pariwisata di Jogja
Menyambut NYIA, pengelola mangrove bangun anjungan
Temon – menyambut kehadiran New Yogyakarta International Airport (NYIA), pengelola objek wisata hutan mangrove pantai pasir kadilangu, desa jangkaran, kecamatan Temon, mulai mengembangkan Wahana wisata bagi pengunjung. dalam membangun spot wisata baru berupa anjungan. Pengelola objek wisata hutan mangrove pantai pasir kadilangu, Suparyono, mengatakan lewat anjungan yang dibangun, nantinya wisatawan bisa melihat pesawat mendarat atau lepas landas ketika Nyia sudah beroperasi. Sedianya anjungan akan dibangun di dua lokasi, 1 berlokasi di tepian pantai, satunya lagi ditempatkan di hutan mangrove di sisi Selatan jembatan utama. Dua anjungan tersebut dibangun menggunakan dana lebih dari Rp 60 juta, menggunakan bambu berkualitas baik dan dibangun secara bertahap. iya berharap, nantinya sport baru ini mampu menyedot jumlah kunjungan ke hutan mangrove pantai pasir kadilangu. “Mudah-mudahan bisa terealisasi tepat saat Nyia mulai beroperasi,” katanya, senin( 26/6).
Perawatan fasilitas hutan mangrove
Pengelola akan mengganti bagian bawah jembatan utama dengan pipa paralon agar kuat dan lebih awet, mengingat bambu selalu terendam air. selain itu, ada penambahan jumlah Gazebo, penambahan Spot baru bernama gardu Asmara Yang memungkinkan pengunjung membutuhkan tulisan di sana. di singgung angka kunjungan kawasan itu, pasir kadilangu menyedot 10.000 pengunjung per bulan, baik domestik maupun mancanegara lewat 75 spot yang ada. Lewat kunjungan tersebut, pengelola mendapat penghasilan sekitar Rp70 juta. Dari total penghasilan sebanyak 40% dialokasikan untuk perawatan dan pengembangan, ujarnya. Kabid pemasaran wisata Dinas Pariwisata Dispar Kulon Progo, yudono indriatmoko, menuturkan masyarakat dan pengelola objek wisata di Kulon Progo harus siap dengan kehadiran Nyia. Yudono memperkirakan tidak ada perubahan minat wisata di Kulon Progo setelah nyia beroperasi. Wisatawan akan tetap meminati keindahan alam, seni dan budaya. Adanya perkembangan wisata yang terjadi di Kulonprogo diharapkan mampu menarik minat wisatawan untuk berkunjung. Cukup banyak objek wisata yang sudah matang, dalam artian siap dikunjungi wisatawan domestik dan mancanegara. Misalnya saja Waduk Sermo, Kalibiru, Kedung pedut, Taman air sungai Mudal, dan sebagainya.