Pengembangan Pariwisata dengan Pembuatan Toilet Umum
Bantul, Dinas Pariwisata Bantul berencana melengkapi semua objek wisata dengan toilet berkelas internasional. Rencana tersebut salah satu upaya menggaet wisatawan mancanegara berlibur di Bantul. Jumlah wisatawan yang datang ke Bantul tahun lalu mencapai 3,7 jutaan. Yang besar adalah Wisatawan Nusantara.” penyebab wisatawan asing belum tertarik libur ke Bantul karena memang sarana dan prasarana belum mendukung”, kata pelaksana tugas Kepala Dinas Pariwisata Bantul Wintarto Heru Prabowo di kantornya,selasa(22/5).
Kwintarto mengatakan toilet merupakan salah satu fasilitas di luar retribusi objek wisata yang bisa dimanfaatkan wisatawan selama berwisata. Selain tempat parkir dan tempat istirahat. Semestinya fasilitas itu, kata dia, gratis untuk wisatawan. Namun, kwintarto tidak menampik kondisi toilet di hampir semua objek wisatawan di sini belum layak, bahkan hampir semua berbayar. padahal, toilet menjadi salah satu kebutuhan bagi wisatawan.” meskipun tidak terlalu mewah paling tidak mendekati standar internasional dari sisi kebersihan rapi dan ramah difabel. Seperti yang sudah dibangun di giriloyo, imogiri,” kata dia. Tahun ini, rencananya toilet kelas internasional mulai dirintis di kawasan wisata pantai, salah satunya di sekitar museum gumuk pasir. Tahun depan rencananya di Parangkusumo.
Kemudian objek wisata lainnya menyusul secara bertahap karena pembangunan toilet modern membutuhkan anggaran yang cukup besar. Namun Kwintarto tidak hafal kebutuhan anggaran setiap ke pembuatan toilet di masing-masing objek wisata. Dikatakan dia, pembangunan toilet modern tidak memungkinkan menggunakan anggaran dari pendapatan asli daerah (PAD) yang terbatas. Pihaknya akan mengandalkan dana alokasi khusus (DAK) dari pemerintah pusat dan dana istimewaan (DANAIS). Iya menyatakan dalam 2 tahun ke depan fasilitas toilet berkelas internasional harus terwujud di semua objek wisata di Bantul, terutama objek wisata di kawasan Pesisir Selatan. Mengingat jalur selatan akan dilintasi banyak wisatawan mancanegara seiring adanya bandara baru di Kulonprogo yang direncanakan mulai beroperasi pada 2022 mendatang.
Iya tidak ingin ketika bandara baru beroprasi, kawasan batu hanya menjadi lokasi perlintasan wisatawan dengan alasan fasilitasnya kurang mendukung.”mana mungkin wisatawan asing mau mampir kalau fasilitaanya tidak ada. Maka mulai dari sekarang obyek wisata harus di lengkapi fasilitas, “ujar Kwintarto. Tidak hanya tolitet, fasilitas lain yang membuat nyaman wisatawan mancanegara juga akan di hadirkan, mulai dari desain penginapan, tempat nongkrong dan hiburan. Kepala dinas pertanahan, pemukiman dan tata ruang kabupaten bantul Isa Budi Hartomo mengatakan desain penataan kota baru di wilayah Selatan sudah hampir jadi. Iya menargetkan sebelum bandara baru di Kulonprogo beroperasi, desain kota ala Pattaya di Baros, Kretek sudah jadi. Kawasan tersebut nantinya akan menjadi pusat kegiatan perhotelan dan Perdagangan. Berbagai fasilitas berkelas internasional akan dibangun di lokasi tersebut.
Isa mengatakan sudah ada 10 investor yang akan berinvestasi di kota baru tersebut. Diantaranya perhotelan, hiburan dan Wahana wisata.” dalam waktu dekat ini kami akan undang semua investor untuk membicarakan desain penataannya,” kata Isa. Sementara di kawasan barat Baros, atau tepatnya Samas, dikatakan Isa, akan menjadi Terminal transit bagi wisatawan serta Pusat Informasi wisatawan.