Sate Ayam “Legend” Pak Kromo Jogja
Kalangan orang tua Jogja sangat mengenal sate ayam satu ini tahun 1970 an ayam buatan pak kromo ini begitu menggoda setiap orang. Sampai-sampai ada istilah belum menyantap sate kalau belum mencoba sate pak kromo kromo memang begitu melegenda untuk soal sate ayam kampung pejabat atau kalangan keluarga keraton Yogyakarta kamu dari luar kota selalu mampir jajan dan menikmati kelezatan satenya.
Pak kromo yang punya nama lengkap Suratno Dikromo mengawali usahanya sebagai pedagang sate ayam keliling selama bertahun-tahun habiskan waktunya di jalan sejak pagi hari dan baru pulang ke rumahnya di kampung notoyudan hari baru mulai tanggal 30 september 1972, warung sate nya menempati gedung cht di jalan pangurakan (sekarang gedung KONI) di jalan trikora. Bertahan disana sampai tahun 1979, kemudian pindah ke jalan mayjen suryotomo nomor. 3 telepon 274561 105 sampai sekarang.
Meski sekarang warungnya tidak seramai dulu, namun rasa yang ditawarkan sangat khas dan tidak pernah berubah, terutama soal bumbu. Tersedia bumbu kacang dan kecap. Hanya saja, yang namanya sate ayam akan selalu pas jika bumbunya bumbu kacang karena sensasi dari tumbuhan kacang membuat gurih dan terasa Nglawuhi. Bumbu kecap sebaiknya sebagai bumbu alternatif saja. Tapi kalau ditanya soal bumbu tidak seorangpun yang akan mau menjelaskan. Rahasia perusahaan, seloroh Sudarti, istri Suherno istri anak Pak Kromo yang meneruskan usaha warung sate sepeninggal ayahnya itu.
Karena bumbu dipandang penting, olahannya tidak boleh sembarangan. Dalam sehari bumbu hanya diracik dua kali tergantung kondisi. Ukurannya, olahan bumbu akan digunakan untuk 100 porsi. Pergantian bumbu baru akan dilakukan setelah bumbu pertama habis sesuai jatah porsi. Sehari biasanya menghabiskan 5 kg kacang tanah ayam kampung yang masih dhere, belum pernah bertelur rumus sekitar 3 bulan, les kg dan 15 kg beras untuk lontong. Selain sate daging ayam, adapula sate uritan atau bakal telur, atau kalau mau minta khusus kulit juga tersedia.
Sebenarnya masih ada lagi adik pak herno yang juga menekuni usaha warung sate warisan sang ayah. Namun pak herno adalah generasi kedua yang kini tetap tinggal di jalan mayjen suryotomo yang begitu padat di siang hari itu. Ruas jalan ini semakin sempit sebab diberi pembatas jalan ditambah lalu lintas dari dua arah berlawanan semakin membuat semrawut. Praktis tak ada ruang longgar buat lahan parkir selain hanya menyisakan ruas jalan tepat di pinggir trotoar depan warung.
Kawasan itu dulu lebih dikenal sebagai loji kecil atau daerah yang banyak gedung dan bangunan besar dengan beberapa lantai sejak zaman belanda dulu. Termasuk daerah pecinan selain kawasan malioboro dan kranggan. Sekarang daerah itu menjadi pusat pertokoan perlengkapan rumah tangga. Jadi kalau ke sini lebih enak sore hari sampai malam hari, tidak perlu khawatir karena sate pak kromo akan buka mulai pukul 08.30 – 20.00 WIB.