Siaga Bencana Erupsi Gunung Merapi
Turi – Pasca erupsi gunung merapi 2010, ada 912 kepala keluarga (KK) di desa girikerto, kecamatan Turi yang masuk dalam kawasan rawan bencana (KRB) III. Berbagai upaya dilakukan warga dalam rangka penanggulangan bencana. Kepala desa girikerto sumaryanto mengatakan berbeda dengan wilayah di kecamatan cangkringan, gunung berapi beberapa rumah di desa girikerto tidak banyak mengalami kerusakan sehingga masih dipakai untuk tempat tinggal.” warga membuat rumah relokasi di wilayah yang tidak masuk KRB III, total rumah relokasi sebanyak 120 unit,” katanya. Besarkan data pasca letusan Gunung Merapi 2010, di desa girikerto ada 912 KK yang tinggal di KRB III, sedang jumlah penduduk yang masuk KRB III sebanyak 1430 jiwa. Sumaryanto mengatakan saat ini mayoritas warga masih menempati wilayah KRB III di desa girikerto. Ada 5 dusun yang masuk KRB III, yaitu Dusun Ngandong Tritis, kemirikebo, nganggring, kloposawit,dan sukorejo.” warga masih menempati wilayah tersebut karena aktivitas kesehariannya juga banyak di sana.
Selain warga yang menempati kawasan relokasi, warga masih menempati wilayah KRB tersebut, kata sumaryanto. Meskipun tinggal di KRB III antisipasi menghadapi bencana terus disiapkan.’ kami sudah menyiapkan berbagai antisipasi, mulai kordinasi dengan badan penangulangan bencana daerag (BPBD) sleman sampai menyiapkan infrastruktur pos seperti jalur evakuasi,” ujarnya. Kepala Bidang rehabilitasi dan rekonstruksi BPBD Sleman, saiful Bahri, mengatakan sampai saat ini masih banyak warga yang tidak tempati KRB III tidak bersedia untuk dipindahkan ke hunian tetap( huntap) yang sudah disediakan BPBD Sleman. BPBD Sleman menyediakan huntap Di beberapa desa yang masuk Kecamatan Sleman. Saiful Bahri mengatakan BPBD sudah berupaya mendekati warga agar bersedia turut dan menempati huntap.” sampai saat ini kami melakukan upaya rembuk warga, kami juga akan mengundang pembicara yang berkompeten agar bisa menjelaskan tentang kondisi di KRB III, ujarnya.