Sistem Gilir Masuk Malioboro di Ragukan Warga Jogja
Keberatan Sistem Parkir Malioboro Jogja Oleh Pengemudi Andong
Jogja – Andong dan pengemudi becak menyebut sistem giliran masuk ke kawasan malioboro yang bakal diberlakukan dinas perhubungan kota jogja bakal sulit diwujudkan. Kebijakan ini bakal diberlakukan untuk mengurangi kepadatan malioboro. Harus nunggu 10 hari dulu supaya semua anda merasakan masuk malioboro. Salah satu kusir andong yang sedang mangkal di depan hotel grand inna malioboro jogja, martopo mengatakan kebijakan pembatasan anda masuk kawasan malioboro masih terasa mustahil baginya.
” ya ini ada sekitar 450 andong oh ya coba kalau jadi andong di batas hari masuk 40 saja. Maka harus menunggu 10 hari dulu supaya semua ndang merasakan masuk malioboro. Terus selama menunggu masuk malioboro mau cari uangnya gimana? Yaitu antara besok prakteknya gimana, ” kata martopo kepada harian jogja sabtu (19/5).
Martabak mengatakan memang benar jika malioboro adalah pusat terjadi bagi para kusir terlebih jika hari-hari biasa. Jika memasuki lebaran atau natal para kusir masih bisa mencari rejeki di tempat lain seperti taman pintar dan alun-alun. Namun jika hari-hari biasa malioboro adalah salah satunya bisa rejeki.
Turunnya Pendapatan Kusir Andong Karna Revitalisasi
“Sejak revitalisasi pendapatan jelas menurun ya pokoknya turun. Kalau turun 50% ya adalah 50%. Apalagi sekarang puasa sepi sekali. Nggak tahu gimana besok kata martopo. Saat ini martabak mengatakan paguyuban kusir belum beruntung tarekat mekanisme pembagian untuk kawasan malioboro. Namun martopo mengaku mereka hanya bisa mentaaati peraturan apapun nantinya keputusan di sub jogja . Dia berharap jika aturan tersebut diberlakukan pemerintah akan mengatur dengan sebaik-baiknya sehingga kesejahteraan mereka tidak terganggu. ” karena kalau pedagang kaki lima masih bisa jalan disini seperti biasa apapun jadinya kalau kami tidak mau parkir di mana dan di mana? Kata martopo.
Susanto pengemudi bisa yang sehari-hari mangkal di sekitar hutan melihat purwosari mengatakan paguyuban pengemudi becak dulu merencanakan apapun terkait mekanisme pengaturan masuk bisa ke malioboro. Namun sampai sendiri juga tidak menolak Kebijakan tersebut asalkan nantinya pemerintah mengatur dengan baik dan berpihak pada mereka. ia juga gerakan penurunan pendapatan sejak revitalisasi dilakukan.