Wisata Glamping jadi Alternatif Liburan di Jogja
Obyek wisata glamorous camping (glamping) yang mengusung konsep eco wisata makin dilirik oleh para pelaku bisnis wisata dalam negeri. Mengusung tema dengan fasilitas lengkap di alam yang tengah booming di luar negeri tersebut mulai digarap oleh Badan Otorita Borobudur (BOB) di wilayah kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Di Jogja, kawasan Mangunan dan Kaliurang dianggap potensial dijadikan objek wisata yang mengusung konsep glamping.
Ketua Association of the Indonesia Tour and Travel Agency (ASITA) DIY, Udhi Sudhianto menuturkan pada 2022 ini ada beberapa kecenderungan wisatawan yang perlu disikapi dengan tepat oleh para pengelola destinasi maupun stakeholder pariwisata di DIY. Wisatawan sekarang cenderung ingin mendapatkan pengalaman akan budaya dan kehidupan masyarakat yang mereka datangi. Jika dahulu objek wisata cukup didatangi, dilihat, dan dipotret saja, sekarang menurut Udhi wisatawan ingin pengalaman lebih.
Wisatawan Ingin Pengalaman Lebih
Dapat menginap di destinasi wisata atau bahkan berinteraksi langsung dengan masyarakat pengelola objek wisata tersebut. Dengan demikian konsep glamping sebenarnya sangat cocok diterapkan. Menggunakan konsep glamping, Udhi menyebut wisatawan lebih mendapatkan pengalaman baru. Bagus lagi jika tak hanya menginap tetapi dikombinasikan dengan kegiatan bersama masyarakat sekitar sehingga wisatawan tak hanya menikmati alam saja tetapi juga budayanya. “Saya rasa Konsep glamping ini bagus ya. kawasan Mangunan dan Kaliurang bisa jadi sangat cocok untuk Konsep ini. Apalagi sekarang wisatawan juga tertarik dengan wisata di luar, di alam, bukan di dalam gedung. Artinya kesempatan untuk mengembangkan konsep glamping ini sangat terbuka”, ujarnya, senin (7/1).
Kemudian ia mengatakan, “kini wisata glamping mulai sangat diperlukan, agar ada penyebaran dan pergerakan wisatawan ke daerah-daerah sehingga tidak terkonsentrasi di wilayah kota saja”. Namun Udhi menegaskan sebelum menggarap Konsep glamping ini, ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh pengelola objek wisata. Terutama dari sisi pembenahan sehingga glamping tersebut memiliki standar kualitas yang diharapkan oleh wisatawan. Apabila objek tersebut (glamping) ditunjukkan untuk Wisman juga harus menggunakan standarĀ internasional. Tetapi kalau untuk Wisnus juga digunakan standar nasional, ujarnya. Dari segi aksebilitas, Udhi menuturkan aksebilitas di Jogja cukup bagus, bagaimana Pelaku wisata dan stakeholder memanfaatkan dan mengembangkannya sesuai target. Udhi berpesan agar koneksi internet penting untuk diperhatikan.
Jasa Penyedia Paket Glamping Jogja
Apabila Anda ingin merasakan indahnya Jogja dari sudut pandang yang berbeda daripada umumnya, maka menggunakan paket Glamping Jogja75 Tour ‘n Travel adalah salah satu solusi untuk mendapatkan keindahan tersebut. Hubungi kami untuk tahu detail harga, itinerary, dan lokasi Glamping populer.