5 Wisata Edukasi Keluarga di Sleman, Menjelajahi Museum dan Pusat Pendidikan Interaktif
Sleman, sebuah kabupaten di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, bukan hanya terkenal dengan keindahan alamnya yang memukau, tetapi juga memiliki beragam destinasi wisata edukasi yang menarik untuk dinikmati oleh seluruh anggota keluarga. Di tengah gemerlapnya destinasi pariwisata alam, museum dan pusat pendidikan interaktif di Sleman turut memberikan warna tersendiri dalam menawarkan pengalaman berharga bagi para pengunjung, terutama bagi keluarga yang ingin menghabiskan waktu berkualitas sambil belajar bersama. Kami akan membahas beberapa museum dan pusat pendidikan interaktif yang patut dikunjungi di Sleman.
1. Museum Ullen Sentalu
Museum Ullen Sentalu adalah sebuah museum yang terletak di kawasan Kaliurang, Sleman. Museum ini memiliki koleksi seni dan budaya Jawa yang sangat berharga. Selain menampilkan berbagai artefak bersejarah, Museum Ullen Sentalu juga memamerkan koleksi foto dan lukisan yang menggambarkan kehidupan keluarga kerajaan Mataram. Pengunjung akan diajak untuk memahami sejarah, adat istiadat, serta kehidupan sosial masyarakat Jawa dari masa ke masa. Selain itu, museum ini sering mengadakan kegiatan-kegiatan edukatif seperti workshop batik dan pertunjukan seni tradisional Jawa.
2. Museum Gunung Merapi
Museum Gunung Merapi, yang terletak di Desa Kaliurang, Sleman, adalah tempat yang tepat bagi keluarga yang ingin mempelajari lebih dalam tentang fenomena alam yang kompleks, terutama erupsi gunung berapi. Museum ini menampilkan berbagai informasi tentang sejarah letusan Gunung Merapi, termasuk koleksi batu dan material vulkanik yang diambil dari sumber letusan. Ada juga instalasi interaktif yang memungkinkan pengunjung untuk merasakan getaran dan suara letusan gunung berapi. Melalui kunjungan ke Museum Gunung Merapi, keluarga dapat memahami lebih dalam tentang mitigasi bencana dan pentingnya kesiapsiagaan dalam menghadapi ancaman alam.
3. Museum Monumen Jogja Kembali (Monjali)
Monumen Yogya Kembali (Monjali) didirikan untuk memperingati peristiwa berfungsinya kembali Kota Yogyakarta sebagai Ibu Kota Republik Indonesia yang direbut dari penjajah Belanda. Peristiwa ini terjadi pada tanggal 29 Juni 1949. Ide atau gagasan untuk mendirikan museum ini adalah Bapak Kolonel Soegiarto. Tanggal 29 Juni 1985 Monumen mulai dibangun. Kemudian, tanggal 6 Juli 1989 Monjali diresmikan oleh Presiden Soeharto. Museum yang berbentuk menyerupai tumpeng ini di bangun di atas lahan seluas 49.920 m2, dengan ketinggian 31,8 meter. Bangunan monjali terdiri dari 3 lantai, lantai 1 berisi 4 ruang museum, lantai 2 berisi 10 diorama dan 40 relief, dan lantai 3 bernama Ruang Garba Graha. Koleksi Museum berjumlah 1.108, terdiri dari heraldika, miniatur, replika, kendaraan, senjata api, senjata tradisional, foto dokumentasi, alat perhubungan angkatan darat, alat kesehatan, inventaris, patung peraga, arsip, daftar nama pahlawan, relief, diorama, dan evokatif.
4. Museum Sisa Hartaku “Merapi”
Museum Lava Merapi merupakan museum yang didedikasikan untuk mempelajari fenomena letusan dan material hasil letusan Gunung Merapi. Terletak di Kaliurang, Sleman, museum ini menampilkan berbagai informasi tentang proses terjadinya letusan gunung berapi, termasuk koleksi batu dan material vulkanik yang ditemukan di sekitar lereng Merapi. Pengunjung dapat belajar tentang dampak letusan gunung berapi bagi lingkungan dan masyarakat sekitar melalui berbagai pameran interaktif dan audiovisual yang disajikan di museum ini.
5. Museum “Lukis” Affandi
Museum Affandi adalah museum yang mengkoleksi karya seni sang maestro seni lukis Indonesia “Affandi” yang terletak di jalan Laksda Adisucipto 167. Bangunan Museum terasa unik karena dirancang sendiri oleh Affandi, desain atapnya menyerupai daun pisang, di sekeliling bangunan tumbuh berbagai pohon dan bunga. Sepanas apapun cuaca Jogja, anda pasti akan merasa sejuk berada di lingkungan Museum ini. Museum Affandi memiliki tiga galeri utama yang diantaranya memamerkan hasil karya Affandi yang berupa lukisan, patung, sketsa – sketsa dan benda – benda pribadi Affandi. Semasa hidupnya di samping memiliki koleksi hasil karya lukisnya, Affandi juga mengoleksi hasil karya seniman lain, yang berupa karya lukis, pahat, patung dan lain sebagainya. Koleksi karya seniman lain ini terdiri dari hasil karya seniman pemula hingga seniman ternama Indonesia lainya. Koleksi lukisan Affandi yang tersimpan saat ini berjumlah kurang lebih 300 buah, yang dipamerkan berkala secara bergantian di museumnya. Jika sudah puas mengelilingi museum, anda dapat beristirahat sejenak di kafe yang memiliki desain sangat hommy, berhias aneka tanaman bunga dan ukiran kayu. Kafe ini diberi nama “Café Loteng”. Di sini anda dapat menukarkan tiket masuk anda dengan softdrink ataupun minuman hangat. Anda juga bisa membeli beragam souvenir untuk kenang – kenangan di Artshop Museum Affandi.
Destinasi wisata edukasi di Sleman menawarkan pengalaman berharga bagi seluruh anggota keluarga. Dari museum yang menggali sejarah dan budaya lokal hingga pusat pendidikan interaktif yang menyenangkan bagi anak-anak, Sleman memiliki beragam tempat yang menarik untuk dikunjungi. Melalui kunjungan ke museum dan pusat pendidikan ini, keluarga dapat belajar bersama sambil menciptakan kenangan yang tak terlupakan. Jadi, jangan ragu untuk menjadwalkan perjalanan edukatif ke Sleman bersama keluarga Anda!