Wisata Malioboro Jogja : Info Lokasi, Rute, Harga Tiket dan Aktivitas
Malioboro Jogja menjadi destinasi yang selalu berhasil memikat wisatawan. Pasalnya, daerah ini menjadi pusat destinasi buruan para wisatawan. Berlokasi di Jalan Malioboro, Jogja, Anda akan melihat beragam hiburan kekinian, serta padatnya aktivitas wisatawan lokal dan mancanegara. Biasanya para wisatawan yang berada di Yogyakarta menginap di hotel-hotel sekitar Malioboro, sehingga bisa diakses melalui jalan kaki.
Bila kamu tertarik ke Malioboo, simak informasi wisata Malioboro, Jogja di bawah ini. Cocok untuk dijadikan panduan berlibur nanti lho!
1. Lokasi, Jam Operasional dan Harga Tiket
- Lokasi : Jalan Malioboro tepatnya berada di Jl. Malioboro, Gedong Tengen, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta;
- Jam operasional : setiap hari buka;
- Harga : harga tiket wisata Malioboro sebenarnya tidak ada biayanya, dan benar-benar gratis.
Namun Anda diharuskan membayar parkir jika membawa kendaraan sendiri. Biaya parkirnya juga cukup murah yaitu untuk mobil Rp 5.000,-. Sedangkan untuk motor yaitu Rp 3.000,-. Kawasan parkir Jalan Malioboro yaitu terletak di Sentra Parking Abu Bakar Ali yang terletak diujung utara Jalan Malioboro dan bersebelahan dengan rel kereta api.
2. Rute Perjalanan Menuju Malioboro
Rute untuk menuju wisata Malioboro Jogja tidaklah rumit dan sangat mudah untuk dijangkau oleh para wisatawan. Untuk menuju Malioboro, jika Anda menggunakan kereta api maka dapat turun di Stasiun Tugu Yogyakarta, kemudian keluar melalui pintu utama yang terletak timur.
Setelah Anda keluar dari kawasan stasiun, maka cukup berjalan dan menyeberang melewati rel kereta api dan anda akan sampai di kawasan Maliboro. Selain itu juga jika Anda ingin rute menuju Jalan Malioboro lebih mudah, maka disarankan anda menginap di hotel sekitar kawasan Malioboro karena disini banyak berdiri hotel mulai dari kelas melati sampai dengan bintang lima.
3. Sejarah Malioboro
Malioboro merupakan kawasan perbelanjaan yang legendaris yang menjadi salah satu kebanggaan kota Yogyakarta. Penamaan Malioboro berasal dari nama seorang anggota kolonial Inggris yang dahulu pernah menduduki Jogja pada tahun 1811 – 1816 M yang bernama Marlborough Kolonial Hindia Belanda membangun Malioboro di pusat kota Yogyakarta pada abad ke-19 sebagai pusat aktivitas pemerintahan dan perekonomian.
Secara simbolis juga bermaksud untuk menandingi kekuasaan Keraton atas kemegahan Istananya yang mendominasi kawasan tersebut. Untuk menunjang tujuan tersebut maka selanjutnya Kolonial Belanda mendirikan : Benteng Vredeburg, ( didirikan pada tahun 1765. Sekarang benteng tersebut dikenang menjadi sebuah museum yang di buka untuk wisata publik ) Istana Keresidenan Kolonial ( sekarang menjadi Istana Presiden Gedung Agung di tahun 1832M ) Pasar Beringharjo, Hotel Garuda ( dahulu sebagai tempat menginap dan berkumpul para elit kolonial. Kawasan Pertokoan Malioboro ( menjadi pusat perekonomian kolonial ) Bangunan-bangunan bersejarah yang terletak di kawasan Malioboro tersebut menjadi saksi bisu perjalanan kota ini dari masa ke masa. Malioboro menyajikan berbagai aktivitas belanja, mulai dari bentuk aktivitas tradisional sampai dengan aktivitas belanja modern.
4. Daya Tarik Malioboro
Malioboro menjadi tempat nomor satu yang paling banyak dicari ketika berada di Jalan Malioboro adalah plang tulisan jalan tersebut. Dari mana pun wisatawan itu datang, pasti yang pertama dicari adalah plang ini. Meski hanya tulisan plang sederhana, tapi kalau mau foto di sini bisa mengantre panjang sekali, apalagi kalau di hari weekend atau libur.
Di mana bisa menemukannya? Tulisan plang ini tersebar di sepanjang Jalan Malioboro. Jadi, nggak hanya ada satu ya! Kalau di tempat awal kamu jumpai ramai, kamu bisa berjalan terus ke belakangnya. Sabar saja kalau ramai, karena kalau ke Jogja, rasanya nggak afdol kalau belum bisa berfoto di plang tulisan ini. Jadi, jangan sampai terlewatkan!
Tidak hanya bisa berbelanja di toko-toko sepanjang Malioboro, kamu juga bisa berwisata di kawasan ini loh. Tempat wisata yang tersedia yaitu wisata sejarah Benteng Vredeburg. Menurut sejarah, bangunan yang kental dengan khas tempo dulu ini menjadi benteng peninggalan Belanda. Mulanya, Sri Sultan Hamengkubuwono I membangun gedung ini pada tahun 1760 untuk menjaga keamanan Keraton. Namun, Belanda malah menggunakannya untuk mengawasi kegiatan di dalam Keraton. Di sisi lain, bangunan bersejarah ini merupakan simbol benteng perdamaian dari wujud perdamaian antara Belanda dengan Keraton.
5. Fasilitas Malioboro
Berlibur ke Malioboro tak perlu khawatir soal fasilitas. Berikut ini sejumlah fasilitas lengkap di jalan Malioboro:
- Toilet Umum
- Tempat Sampah
- Pedestrian
- Tempat Duduk
- Taman
- Pedagang Kaki Lima yang menjajakan souvenir
- Toko di sepanjang Jalan Malioboro yang menjajakan souvenir, fashion, hingga kuliner
- Mall Malioboro.
- Papan informasi Jalan Malioboro
- Petugas yang siap memandu Anda di sekitar kawasan Malioboro.