Ngabuburit Sekaligus Melestarikan Budaya di Kulon Progo
Ada banyak cara dilakukan masyarakat saat ngabuburit atau menunggu waktu berbuka puasa . di lapangan Jati Kusumo Desa pengasih , Kecamatan pengasih . Sejumlah warga muslim memilih menunggu waktu berbuka puasa dengan olahraga panahan Griya Mataram atau bisa disebut jemparingan . seperti terlihat pada hari Sabtu sore . ratusan anak-anak remaja bahkan orang tua beradu kepiawaian membidik sasaran . dengan mengenakan pakaian adat tradisional Jawa dan duduk bersila , mereka berlomba melepas anak panah dengan membidik bandel . antusiasme warga masyarakat yang sangat tinggi terlihat di lapangan . tak salah jika Pemerintah Kabupaten Kulon Progo menetapkan Desa pengasih sebagai Desa jemparingan Kulon progo . dalam olahraga ini , setiap pemanah menjalani tambahan alias babak dengan duduk bersila . Setiap anak berhak melakukan 4 kali percobaan untuk menunjukkan mata panah ke sasaran tembak berupa balok gabus . Bila ada yang mengenai sasaran , Klinting atau lonceng berbunyi dan terkenal di seluruh lapangan . hari Sabtu kemarin merupakan hari terbentuknya paguyuban jemparingan Langen Progo , Sehingga sore ini peserta jemparingan yang datang cukup banyak .
Tak hanya warga Kulon progo , banyak warga dari luar seperti dari Bantul kota Jogja bahkan dari Kabupaten Sukoharjo Sragen dan Temanggung juga datang . pria yang juga menjabat sebagai sekretaris dinas kabupaten Kulon progo ini mengatakan kegiatan ini bakal dilaksanakan secara rutin saat Ramadan . saat akhir pekan , gladhen jemparingan atau latihan jemparingan dilaksanakan secara rutin . carikan budaya sekaligus berlomba mendapatkan hadiah maka datang saja untuk belajar atau hitung-hitung ikut melestarikan budaya kata Pembina paguyuban jemparingan Joko mursito . peserta gladhen jemparingan termuda di widi Nugroho 10 tahun bocah asal Dusun Tubanan , Desa pengasih mengaku mengikuti latihan memanah gaya Mataram hampir di setiap akhir pekan Dalam 7 bulan terakhir . menurutnya olahraga tradisional itu sangat menantang lantaran ada sensasi penasaran dalam setiap melepaskan busur panah . kelas 4 SD ini , jemparingan bukanlah hal yang gampang dilakukan , menurutnya olahraga ini memerlukan ketenangan dan konsentrasi yang tinggi . Selain itu , bagi dirinya menarik tali busur dan kemudian melepaskan anak panah cukup menguras tenaga . agenda ini bisa menjadi salah satu pilihan destinasi wisata budaya yang ada di kawasan desa wisata kulon progo.