Paket Wisata Jogja >> Desain Struktur Candi Borobudur
Wisata di kota jogjakarta, tidak dapat dipisahkan dari keberadaan candi Borobudur. Berikut merupakan gambaran mengenai desain candi yang telah menjadi ikon wisata Jogjakarta.
Sejak penggalian pertama, sebagian besar ahli berspekulasi pada bentuk yang tepat dari candi. Hoenig, dalam bukunya “Das masalah bentuk des Borobudur” berspekulasi bahwa bentuk asli dari Candi Borobudur memiliki empat gerbang dan sembilan lantai. Bentuk Candi Borobudur mirip dengan candi yang ditemukan di Kamboja. Menurut Parmenteir, stupa tunggal besar di puncak candi membuat stupa kecil di bagian bawah tampak tenggelam. Stutterheim yang telah mempelajari stupa di India dan bagian lain di Asia menyimpulkan bahwa struktur stupa adalah asal India. Tujuan asli dari bangunan stupa adalah sebagai penyimpanan Buddha Gautama dan lainnya suci imam abu kremasi.
Menurut Stutterheim, bentuk keseluruhan Caandi Borobudur adalah kombinasi dari zigurat (tengah Asia Piramida) dan stupa India. Stutterheim pendapat tersebut didukung oleh adanya jenis ini bentuk dalam sastra Jawa Kuno.
Relief Candi Borobudur mulai dari dasar candi sampai ke platform keempat. Para mengurangi di pangkalan berisi kisah Karmawibhangga. Di bawah panel utama dan di atas relief Karmawibhangga, relief berukuran lebar adalah inscripted di dinding. Dari titik di sepanjang gang, lega tidak menunjukkan cerita dalam urutan, tetapi sebagai bagian dari cerita berulang dengan motif yang sama yang mengungkapkan dunia makhluk spiritual seperti separuh tubuh setan (Gandharwa, raksasa atau Yataka, naga, Sidha atau malaikat dan mereka teman-teman wanita, Apsara dan Nagi, semua dari mereka adalah makhluk surgawi yang lembut dan indah.
Divisi panel: panel pertama mengungkapkan surgawi dalam posisi duduk, pada kedua sisi panel ini merupakan panel kecil dengan patung berdiri kecil. Angka ini diulang 26 kali untuk setiap sisi dinding. Antara panel diukir tiga mayat, laki-laki diapit oleh dua wanita.